Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bertemu 2.500 Aparatur Desa di Malang, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo Dicurhati Begini

Menteri Dalam Negeri mendapat keluhan dari aparatur desa saat menghadiri sarasehan di GOR Ken Arok, Kota Malang.

Penulis: Ayu Mufidah Kartika Sari | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/AYU MUFIDAH KARTIKA SARI
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo saat dicurhati oleh beberapa aparatur desa dalam sarasehan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa di GOR Ken Arok, Kota Malang, Rabu (1/8/2018). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ayu Mufidah KS

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mendapat keluhan dari aparatur desa saat menghadiri sarasehan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa, Rabu (1/8/2018).

Acara yang digelar di GOR Ken Arok, Kota Malang tersebut juga dihadiri oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dan 2.500 aparatur desa.

Pada kesempatan itu, Tjahjo Kumolo mendapat keluhan mengenai kesulitan yang dialami aparatur desa, terutama dalam pelaporan anggaran desa.

Temani Mendagri Kunjungan ke Malang, Pakde Karwo Usulkan Alokasi Dana Desa Melalui Specific Grant

"Surat Pertanggungjawaban (SPJ) itu sangat berat untuk dilaporkan karena sangat banyak. Saya merasa itu terlalu jelimet (rumit) soal laporannya," kata Zainudin, asal Pasuruan, Rabu (1/8/2018).

Persoalan rumitnya membuatan SPJ juga dirasakan oleh seorang aparatur desa asal Sulawesi Selatan.

Ia mengatakan, banyaknya lembaran yang harus diisi dalam SPJ membuatnya kebingungan dalam mengisi.

"Saya berharap mungkin cukup satu lembar saja. Jangan sampai berlembar-lembar seperti itu karena sangat banyak," ucap dia.

Pelatih Arema FC Milan Petrovic Tetap Patok Kemenangan saat Lawan Persija Meski Tanpa Sejumlah Pilar

Selain perangkat desa, Ibu-ibu PKK juga mengeluh kesulitan selama kegiatan di wilayahnya.

Rini, anggota PKK dari desa di Blitar mengeluhkan kurangnya dana untuk menjalankan sekolah PAUD.

Pada kesempatan itu, Rini mengeluhkan dana untuk para pengajar di PAUD yang selama ini berdasar dari hasil keikhlasan orang tua murid.

"Hasil dari keikhlasan orang tua murid itu tidak cukup untuk mendatangi pengajar di PAUD. Kalau bisa mohon dipikirkan soal adanya gaji ini," kata dia.

Klasemen Grup A Piala AFF U-16 2018 usai Indonesia Tekuk Myanmar, Skuat Garuda Asia Nyaman di Puncak

Yuk subscribe YouTube Channel TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved