Diprotes Warga, TPS Pereng Lamongan Ditutup Sementara
Tempat pembuangan sampah (TPS) di Dusun Pereng Desa Gendongkulon, Kecamatan Babat, Lamongan Jawa Timur diprotes warga.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Tempat pembuangan sampah (TPS) di Dusun Pereng Desa Gendongkulon, Kecamatan Babat, Lamongan Jawa Timur diprotes warga.
Protes perwakilan warga itu disampaikan langsung kepada Sekretaris Kecamatan Babat, Arifin karena TPS itu kini dirasakan semakin mengganggu.
Bahu tak sedap menusuk hidung menjadi alasan warga melakukan protes ke Kantor Kecamatan.
"Ya sekitar dua minggu lalu memang ada perwakilan warga yang protes menghadap ke Kantor Kecamatan," ungkap Sekcam Babat, Arifin kepada Tribunjatim.com, Sabtu (4/8/2018).
• Happy hingga Sekarang, 5 Artis Ini Memilih Menikah dengan Mantan Kekasihnya
Di atas tanah seluas 1,5 hektare itu memang sejak 1992 menjadi lokasi pembuangan sampah dari Babat diantaranya, sampah dari Pasar Lama Babat, Pasar Agrobis dan sampah warga Babat dan sekitarnya.
Rata rata setiap hari sebanyak 4 dump truck sampah yang dibuang ke TPS Petang.
"Jadi, sudah lama jadi tempat pembuangan sampah," katanya.
Seiring dengan perkembangan pemukiman penduduk, ternyata keberadaan TPA itu dirasakan sudah mengganggu.
"Karena ada rumah-rumah baru yang dibangun penduduk setempat tak jauh dari tempat pembuangan sampah itu," kata Arifin.
Atas keberatan warga itu, menurut Arifin untuk sementara lokasi TPS ditutup.
Sampah yang dihasilkan dari Babat saat ini dibuang ke TPA Tambakboyo, Timur Kota Lamongan.
Pihak kecamatan berharap TPS di Pereng masih bisa dipakai pembuangan untuk sampah rumah tangga yang volumenya sangat kecil.
• Terduga Teroris yang Lari dari Bangil Akhirnya Tertangkap, Warga Lihat Kakinya Ada Luka Tembak
"Sampah yang kecil -kecil. Termasuk yang membuang dengan bawa gerobak," kata Arifin.
Ditambahkan, warga juga sudah berkirim surat resmi ke Pemkab Lamongan. Pihak kecamatan menunggu petunjuk selanjutnya dari pemkab.
Selain itu, Kecamatan Babat juga mengusulkan armada baru (dump truck, red) untuk mengoptimalkan pembuangan sampah di wilayah Babat.
"Armada yang ada sekarang ini parah, kerusakannya sudah hampir 60 persen," ungkapnya.(Surya/Hanif Manshuri)