Hari Raya Idul Adha
Hari Tasyrik - Tiga Hari Setelah Idul Adha, Dilarang Puasa, dan Deretan Amalan yang Bisa Dikerjakan
Setelah perayaan Idul Adha pada 10 Dzulhijjah, maka tiga hari setelahnya yakni 11, 12, dan 13 Dzulhijjah adalah hari tasyrik.
TRIBUNJATIM.COM - Hari Tasyrik - Tiga Hari Setelah Idul Adha, Dilarang Puasa, dan Deretan Amalan yang Bisa Dikerjakan
Setelah perayaan Idul Adha pada 10 Dzulhijjah, maka tiga hari setelahnya yakni 11, 12, dan 13 Dzulhijjah adalah hari tasyrik.
Dalam hadits disebutkan,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141).
Lalu bagaimana dengan orang yang terbiasa melaksanakan puasa sunah Senin Kamis, ayyamul bidh (puasa putih), serta puasa sunah lainnya?
Untuk diketahui, puasa putih dilaksanakan setiap bulan pada tanggal 13, 14 dan 15 Hijriyah.
Padahal, tanggal 13 Zulhijah masih terhitung sebagai hari tasyrik.
Bolehkah berpuasa pada hari itu?
• Di Balik Cecaran Publik ke Anthony Ginting: Aksi Terpuji Lawan & Nasib Cederanya Jika Tetap Berlaga
Menurut Syaikh Abdul Karim Khudair seperti TribunJogja (grup TribunJatim.com) kutip dari Rumaysho.com, puasa pada hari tasyrik tetap tak diperbolehkan, meskipun sudah terbiasa melaksanakan puasa sunnah.
Menurut ulama tersebut, ada sejumlah golongan yang diperbolehkan berpuasa di hari tasyrik.
“Puasa pada hari tasyrik diharamkan kecuali bagi jamaah haji yang tidak mendapati hadyu (hewan kurban yang disembelih di tanah haram), maka ia boleh berpuasa tiga hari pada masa haji. Jika mampu, jamaah haji tersebut berpuasa sebelum hari Idul Adha. Jika tidak bisa saat itu, maka tidak mengapa berpuasa pada hari tasyriq," jelas Syaikh Abdul.
Hadits riwayat HR Bukhari nomor 1998 dijelaskan:
لَمْ يُرَخَّصْ فِى أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ ، إِلاَّ لِمَنْ لَمْ يَجِدِ الْهَدْىَ
“Tidak diberi keringanan di hari tasyrik untuk berpuasa kecuali jika tidak didapati hewan hadyu.”