Belasan Pohon Penghijauan di Kota Gresik Ditebang
Pemerintah Kabupaten Gresik menebang belasan pohon penghijauan untuk memasang proyek saluran air menggunakan box culvert.
Penulis: Sugiyono | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Pemerintah Kabupaten Gresik menebang belasan pohon penghijauan untuk memasang proyek saluran air menggunakan box culvert. Akibatnya, lingkungan sekitar menjadi panas.
Proyek saluran air itu terpaksa harus menebang pohon angsana atau pohon sono untuk diganti dengan pohon pule.
"Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik siap mengganti dengan pohon pule," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mohamad Najikh, Minggu (26/8/2018).
Proyek saluran air tersebut merupakan kelanjutan dari proyek tahun lalu.
Ada 15 ohon yang telah ditebang, kini diganti dengan pohon pule.
"Dinas PU-TR beserta rekanan sudah pesentasi dan sanggup mengganti pohon sono dengan pohon pile," katanya.
• Ahmad Dhani Curhat Tak Ikut #2019GantiPresiden karena Dihadang, ini Respon Relawan Go Prabowo Sandi
Najikh mengatakan, penggantian pohon sono dengan pohon pule itu sudah dilakukan survei, sehingga lebih baik ditanam pohon pule daripada tetap menanam pohon sono.
"Kami sudah survei untuk penggantian jenis pohon penghijauan. Kita ingin yang terbaik untuk penghijauan kota Gresik dan bangunan warga tidak terganggu akar tanaman penghijauan," imbuhnya.
• Meninggalnya Napi di Lapas Jember Terungkap, Pemicunya ini. . .
Sementara, warga yang tinggal di sekitar proyek saluran air di Jl dr Sutomo Kecamatan Gresik mengatakan bahwa akibat pohon penghijauan ditebang, lingkungan menjadi panas.
"Sejak ada proyek saluran air dan ada pemotongan tanaman penghijauan, lingkungan sini menjadi panas. Apalagi ada dua pohon penghijauan yang ditanam itu mati dan belum diganti," kata Asrori, penjaga warung kopi yang setiap hari merasakan panasnya lingkungan setelah pemotongan tanaman penghijauan. (Surya/Sugiyono).