Kini Siswa SMK Shalahuddin 2 Pakai QR Code Untuk Catat Absensi Masuk Sekolah
Sistem absen manual untuk mendata siswa sudah ditinggalkan SMK Shalahuddin 2 Kota Malang.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, Klojen - Sistem absen manual untuk mendata siswa sudah ditinggalkan SMK Shalahuddin 2 Kota Malang.
Mulai Senin lalu (10/9/2018), sistem absen digital dilakukan pada seluruh siswanya di kelas X sampai XII.
"Absen manual bikin capek. Jadi, siswa sudah diberi keplek (ID CARD) QR Code seperti halnya karyawan . Saat datang ke sekolah wajib absen digital," jelas Theda Priya Aji, Waka Bidang Kurikulum kepada suryamalang.com, Selasa (11/9/2018).
Untuk itu telah dipasang scanner beserta kamera di depan gedung sekolah dekat ruang TU sebelum masuk kelas.
(Stasiun Gubeng Surabaya Siapkan Kopi Nikmat Gratis untuk Masyarakat, Begini Cara Dapetinnya)
(4 Fakultas Unisma Kolaborasi Gelar Konferensi dan Hadirkan Peneliti dari Berbagai Negara)
Kartu barcode itu diarahkan ke kamera agar terdata, namun tetap ada guru yang mengawasi karena khawatir ada siswa yang 'titip absen'.
Dengan sistem absen digital, maka data terekam lebih cepat dan efisien.
Keplek ini akan selalu dibawa siswa ke sekolah sebagai beagian dari belajar tanggung jawab.
Nantinya, sekolah berniat memasang sistem semacam GPS kepada setiap siswa.
"Ke depan, kami ingin mengembangkan itu untuk melacak siswa juga. Sebab kadang ada juga yang kabur seperti ke kantin," kata Theda.
Di jajaran sekolah di bawah Taman Pendidikan Shalahuddin, sistem absensi ini baru diberlakukan di SMK Shalahuddin 2.
Reporter: SURYA/Sylvianita Widyawati
(Gelar Kegiatan Ngopi Gratis di Belasan Stasiun, PT KAI Ingin Pecahkan Rekor MURI)
(Kentongan Bambu untuk Pasien Lansia Miskin Pasca-Rawat Inap)