Diberi Janji Tapi Tak Kunjung Diangkat Jadi PNS, Pegawai Honorer di Pamekasan Segel Tiga SD Negeri
Pegawai Honorer di Pamekasan menyegel tiga SD Negeri, karena janji diangkat jadi PNS tak kunjung ditepati.
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN – Ancaman pemilik lahan menyegel SDN di Pamekasan dibuktikan. Sebanyak tiga sekolah negeri disegel pemilik lahan. Penyegelan dilakukan sejak Rabu (19/9/2018) sore hingga Kamis (20/8/2018) pagi.
Tiga sekolah yang disegel itu, diantaranya SDN Bujur Barat 2, Kecamatan Batumarmar. SDN Plakpak 3, Kecamatan Pegantenan dan SDN Palesanggar 3, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan.
Tindakan penyegelan ini dilakukan warga pemilik lahan, yang tanahnya dihibahkan kepada pemerintah untuk dibangun lembaga pendidikan dengan iming-iming diangkat jadi pegawai negeri sipil (PNS).
Namun karena pemerintah dianggap ingkar janji, akhirnya warga menyegel sekolah yang berdiri di atas tanahnya.
• Formasi Resmi Diumumkan, Rekrutmen CPNS Jalur Umum Diprotes Keras Forum Honorer
Seorang pemilik lahan yang kini ditempati SDN Bajur Barat 2, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, Herman mengatakan, penyegelan dilakukan karena ia kecewa dengan pemerintah yang ingkar janji.
Sebab dirinya lebih dari 15 tahun menunggu janji untuk mengangkat dirinya menjadi PNS, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan.
Diakui, lahan yang berdiri gedung SDN ini, sertifikat tananya masih atas nama diriny dan belum dialihkan.
Selama ini, setiap ia dan beberapa orang sesama pemilik lahan yang mengalami nasib sama, setiap menanyakan disuruh bersabar dan menunggu.
• Tak Bisa Ikut Tes CPNS, Ratusan Guru Honorer K2 Surabaya Protes Keras
“Lalu sampai kapan saya dan teman-teman yang mengalami nasib sama seperti saya menunggu kepastian untuk diangkat jadi PNS. Saya mengerti dan paham, jika tindakan saya ini berdampak pada pendidikan anak-anak. Tapi bagaimana lagi, saya lakukan ini terpaksa, agar pemerintah tidak hanya berjanji,” ungkap Herman.
Supardi, pemilik lahan yang ditempati SDN Plakpak 3, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan mengungkapkan, sebenarnya dirinya tak ingin menyegel sekolah. Namun jika ini tidak dilakukan, maka selamanya tetap seperti ini, tidak akan diangkat jadi PNS.
Menurut Supardi, beberapa waktu lalu ketika ada pengumuman formasi lowongan CPNS, ia dan teman-temannya sedikit terhibur.
Ia beranggapan, barangkali saat inilah dirinya diangkat jadi PNS. Tapi kegembiraanya sirna, lantaran dirinya dan teman-temannya tidak diangkat.
• Punya Anak Istri di Sosmed Ngaku Masih Bujang, Guru Asal Bangkalan ini Berulangkali Cabuli Siswi SMP
Akhirnya penyegelan dilakukan Supardi terhdap SDN Plakpak 3. Caranya ruang guru, ruang kelas dan kantor dipalang menggunakan bambu.
Sejumlah guru dan siswa yang melihat tindakan itu hanya terdiam. Walau beberapa guru mencegah, namun Supardi tetap menyegel, sehingga sebelum jam pelajaran masuk, guru dan siswa di sekolah itu dipulangkan.
Seperti diberitakan Tribujatim.com, Senin (17/9/2018) lalu, sebanyak 46 tenaga honorer di lembaga pendidikan negeri, dari SD, SMP dan SMA di beberapa kecamatan di wilayah Pamekasan, mendatangi DPRD Pamekasan, untuk mengadukan nasibnya tentang status dirinya yang hingga kini belum ada kejelasan.
Mereka mengancam, jika tidak diangkat jadi PNS, maka 46 lembaga pendidikan akan disegel. (Muchsin Rasjid)
• Istrinya Asyik Nonton Televisi, Bapak di Blitar ini Gauli Putri Kandungnya Hingga 10 Kali