Kumpulkan Relawan Muda di Surabaya, PSI Ingin Kampanye Beretika dan Mencerdaskan
Dimulainya masa kampanye Pemilihan Legislatif 2019 depan jadi sorotan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dimulainya masa kampanye Pemilihan Legislatif 2019 depan jadi sorotan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Para tokoh PSI, khususnya yang akan blusukan kampanye di Jawa Timur, mengumpulkan ratusan relawannya untuk sosialisasi kampanye damai dan mencerdaskan pada , Sabtu (22/9/2018).
Mereka sengaja mengumpulkan relawan muda, bukan kader partai, lantaran merekalah yang diyakini menjadi juru kampanye ke masyarakat di masa depan.
Uniknya para relawan yang dikumpulkan adalah dari generasi muda millenial.
(Barbie Hsu Bongkar Rahasia Ken Zhu di TV Hingga Bikin Aktor ‘Meteor Garden’ Itu Kaget Bukan Main!)
(Taufik Monyong Sebut Pameran Tanah Air House of Sampoerna Jadi Medan Edukasi untuk Para Seniman)
Sebagaimana disampaikan oleh kader PSI - Caleg DPR RI, Dhimas Anugrah, salah satu tekad PSI juga adalah membangun mindset kampanye yang sehat, damai, dan cerdas sekaligus mencerdaskan.
"Bagaimana ke depan harus meninggalkan money politic, tidak melibatkan politik identitas dan juga antihoax," kata dosen salah satu sekolah tinggi di Jakarta ini
Para generasi millenial yang dikumpulkan sore itu diajak untuk kampanye sehat. Tidak menggunakan kampanye hitam, tapi mengedepankan sosialisasi visi, misi dan program calon legislator.
Dengan menggaet anak muda, diharapkan edukasi politik ini juga bisa membangun karakter generasi muda yang melek politik dan mau berpolitik secara sehat dan santun.
"Karena sudah mulai kampanye besok. Maka ini inisiatif kami yang dapilnya di Jatim, untuk sama-sama punya gerakan yang satu," ucap pria 37 tahun yang tengah menempuh studi doktoral di Oxford University itu.
(Taufik Monyong Sebut Pameran Tanah Air House of Sampoerna Jadi Medan Edukasi untuk Para Seniman)
Ia, bersama tujuh caleg PSI lainnya ingin agar budaya politik uang di masyarakat tidak lagi digunakan. Ada banyak cara mengampanyekan calon.
Dimana ia ingin adu gagasan dalam menjawab maslah di daerah menjadi tonggak utamanya.
"Sehingga calon pemilih paham dan bukan memilih karena anak tokoh besar atau karena uang. PSI ingin edukasi dan mengubah tradisi masyarakat yang masih kental dengan money politics. Sudah saatnya memilih dengan cerdas," pungkasnya.
(Gelorakan #2019PilpresCeria, Generasi Milenial Surabaya Bagi-bagi Bunga)