Mengenal Endometrosis, Penyebab Nyeri Haid yang Tak Normal - Cara Pengobatan hingga Faktor Penyebab
Nyeri haid yang berlebihan atau tidak normal bisa jadi tanda endometrosis atau yang biasa dikenal dengan istilah kista cokelat. Yuk kenal lebih lanjut
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Nyeri haid ternyata tidak selamanya aman.
Nyeri saat haid ternyata bisa jadi tanda alarm tubuh, bahwa sedang ada gangguan atau masalah, di antaranya endometrosis.
Hal ini seperti yang di jelaskan oleh dr Relly Yanuari Primariawan, dr Hari Nugroho, dan dr Henky Mohammad dari Gynecologic Minimally Invasive Treatment Surabaya (GMITS) .
Nyeri haid yang berlebihan atau tidak normal bisa jadi tanda endometrosis atau yang biasa dikenal dengan istilah kista cokelat.
Hari menjelaskan, secara umum, endometrium adalah sel yang normalnya tumbuh di sisi dalam rahim.
Pertumbuhan dari endometrium ini sangat bergantung dari hormon yang diproduksi oleh ovarium (lndung telur).
Ada dua fungsi utama endometrium, yaitu memberikan lapisan pada sisi dalam rahim supaya tidak terjadi perlekatan antara otot dinding rahim, serta sebagai tempat implantasi janin apabila terjadi kehamilan.
Pada pasien dengan endometriosis, sel endometrium Iepas dari rahim, menempel di tempat lain dan tumbuh.
"Lokasi paling sering terjadinya endometriosis ada tiga, ovarium (indung telur), cavum douglas (cekungan antara vagina dan rektum), dan di dalam rongga panggul," kata Hari Nugroho sambil menunjukkan gambar sistem reproduksi wanita, Rabu (19/9/2018).
• Percepat Pengentasan Kemiskinan, Kementerian Sosial Buat Program Ajak KPM Berwirausaha
Menempel dan tumbuhnya sel endometrium di luar rahim, lanjut Hari, menyebabkan banyak masalah.
Seperti nyeri saat menstruasi dan mengakibatkan reaksi radang di sekitar lokasi tumbuhnya sehingga terjadi perlekatan.
Perlekatan ini seringkali menyebabkan buntunya saluran tuba, yaitu penghubung antara rahim dan indung telur sehingga susah hamil.
Hari mengatakan 70 persen nyeri itu timbul saat menstruasi atau terkadang saat berhubungan suami istri, serta ditandai dengan sulit memiliki keturunan.
"Tapi 25 persen pasien dengan endometrosis tanpa keluhan. Kondisi ini memang sering membingungkan. Pasien seperti ini biasanya datang ketika mereka sudah menikah lama, namun tak kunjung dikaruniai keturunan. Dalam usia pernikahan satu tahun, dengan hubungan suami istri yang terhitung sering, tapi belum juga dikaruniai keturunan, sebaiknya segera ke dokter," tambahnya.
"Kalah bisa sebelum usia 35 tahun, karena sel telur ini cepat habis dan ada masanya," lanjutnya.
• Mengenal Komunitas Sedoeloer Jadoel, Grup Kolektor Barang Antik di Surabaya