Dapat Penghargaan di Kenya, Wali Kota Risma Ungkap Cara Pemkot Wujudkan Surabaya Bersih dari Korupsi
Di Kenya, Risma mendapatkan penghargaan Scroll of Honor UN Habitat, sebuah penghargaan untuk tokoh dunia yang sangat berpengaruh.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sedang menjalani rangkaian Kunjungan Kerja (kunker) di luar negeri.
Risma menghadiri undangan One Planet Summit di New York sebagai pembicara soal perubahan iklim atau global warming, Rabu (26/9/2018).
Lalu, Risma melanjutkan kunker di Nairobi, Kenya, Kamis (27/9/2018).
Di Kenya, Risma mendapatkan penghargaan Scroll of Honor UN Habitat, sebuah penghargaan untuk tokoh dunia yang sangat berpengaruh.
Selain menata kota Surabaya lebih hijau, Wali Kota Risma mengaku jika Surabaya juga bersih dari korupsi.
Beberapa kali mendapatkan kunjungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Risma terlihat tenang dan nyaman untuk berdialog dengan tokoh KPK.
"Kita sudah berhentikan semua yang korupsi. Coba cek nggak ada, bahkan yang kita proses berhenti ya berhenti. Ada berapa ya? Kasus Merr itu, udah berhenti semua, pungli juga, soal guru SD (pungli) juga kita proses. Bahkan ada yang sampai di pengadilan kita ikuti (proses)," kata Risma melalui rilis yang diterima TribunJatim.com, Kamis (27/9/2018).
• Tangis Ayah Haringga Sirla di Mata Najwa, Ingat Pengeroyokan Anaknya hingga Ucap: Cukup Ia Korbannya
Risma mengungkapkan, Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya punya cara khusus untuk menyelesaikan sejumlah masalah pemerintahan.
Sehingga, tidak ada kesempatan untuk tindak korupsi.
"Saya bekali policy saya, 'udah kamu (bicara dengan pegawai Pemkot Surabaya) kalau kesulitan undang kejaksaan, polisi dan tenaga ahli jadi satu meja, selesai'. Kita lengkap timnya itu. Kita ini cepat karena itu (ada tim). Misalnya kasus Merr, aku didampingi kejaksaan tinggi, cepat banget. Coba cek pembebasan tanah secepat Surabaya, berani aku taruhan, 4 kilometer Ahmad Yani itu nggak sampai 3 tahun loh," terangnya.
Karena bekerjasama tim, Risma tidak pernah takut meski menggarap proyek dengan nilai yang cukup besar.
Dia meminta para pejabat Pemkot Surabaya bekerja sama dengan kejaksaan, polisi, dan mengundang para ahli dari Perguruan Tinggi.
"Jadi kita cepat karena di bantu mereka (pejabat Pemkot hingga kejaksaan). Kalau takut nilainya besar saya minta bantuan mereka. Misalnya lelang 2000 komputer, dan kejaksaan cek langsung di lapangan. Kalau di buka di awal enak, nggak ada yang mau disembunyikan," tutup Risma. Pipit Maulidiya
• Tutup Pintu Mobil Sendiri, Meghan Markle Langsung Jadi Sorotan, Pakar Etika Sampai Ikut Komentar