Bukan Gertak Sambal, Ribuan Guru Honorer di Lamongan Mogok Kerja pada Hari Ketiga Pelaksanaan UTS
Tindakan bukan gertak sambal ini dilakukan para guru honorer saat pelaksanaan UTS hari ketiga yang berlangsung pada Rabu (3/10/2018).
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Ayu Mufihdah KS
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Ribuan guru honorer di Lamongan benar membuktikan ancamannya dengan melakukan mogok mengajar.
Tindakan bukan gertak sambal ini dilakukan para guru honorer saat pelaksanaan UTS hari ketiga yang berlangsung pada Rabu (3/10/2018).
Akibat aksi mogok ini, para guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) kalang kabut harus mengkondisikan siswa di masing-masing kelas.
• Ciptakan Kondusifitas Keamanan Pilpres dan Pileg, Kapolda Jatim: Brimob Tetap Siaga Saat Pemilu 2019
Satu dari sekolah yang kebingungan dengan aksi mogok guru honorer ini terjadi di SD Gedangan, Kecamatan Sukodadi, Lamongan Jawa Timur.
Karena aksi ini, 3 orang guru yang berstatus sebagai PNS harus mengkondisikan 6 kelas di sekolah.
"Mau bagaimana, ini terpaksa tiga orang guru yang ada harus mengatasi enam kelas," kata Kepala Sekolah SD Negeri Gedangan, Armi Ismawati.
• Sebelum Ayah Kandungnya, Remaja asal Blitar Mengaku Pernah Jadi Korban Pencabulan Guru Ngajinya
Tidak hanya di SD Gedangan, aksi mogok guru honorer juga terjadi di SDN Menongo, SDN Banjarejo, dan sekolah lainnya.
Aksi guru honorer mogok kerja ini menjadi perhatian pihak Muspika dan juga UPT Dindik.
Sejumlah anggota Muspika turun bareng ke sejumlah SD.
• Mengaku Tak Tahan Lihat Korban Berganti Pakaian, Seorang Ayah di Blitar Tega Cabuli Anak Kandung
Tiga SD di Sukodadi dikunjungi Muspika untuk memastikan apakah masih berlangsung UTS atau tidak.
Kepala UPT Dindik Sukodadi, Utomo mengatakan, pihaknya berkewajiban memberikan dukungan kepada para guru agar tetap melaksanakan tugas dan proses belajar mengajar tetap berlangsung.
"Dengan keterbatasan ini, proses belajar mengajar harus tetap berlangsung," katanya.
• Putus Rasisme antar Suporter, PSSI Sepakat Hentikan Pertandingan Jika Ada yang Nyanyikan Lagu Rasis
Para anggota Muspika dan KUPT juga sidak ke sejumlah kelas.
Seorang anggota TNI, Edy sempat memberikan motivasi pada para siswa untuk tekun masuk sekolah dan belajar.
"Tidak bisa dipastikan sampai kapan mogok mengajar akan berlangsung ," kata Ketua Forum Honorer Sekolah Non Katagori (FHSNK), Syukran.