Ellysagita Giri, Wanita asal Surabaya yang Jatuh Cinta dengan Nail Art dan Berobsesi Gelar Kompetisi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ellysagita Giri merupakan seorang wanita asal Surabaya yang jatuh cinta dengan nail art atau seni melukis kuku.

Demi mempopulerkan nail art, Elly berobsesi menggelar kompetisi nail art di Surabaya dan sekitarnya.

Perempuan yang lahir pada 17 Desember 1983 ini mengatakan, awalnya dia tak mengira akan menekuni nail art ini.

Elly merupakan lulusan University of International Business and Economy di Tiongkok.

“Namun setelah menyelesaikan kuliah, dan pulang, saya berinteraksi dengan teman-teman pecinta nail art,” ujarnya, Senin (8/10/2018).

• Komentar Yudith Listyani, Warga Surabaya: Atlet eSport itu Keren, Ternyata Main Game Bisa Bermanfaat

Di sinilah kemudian Elly mulai tertarik menekuni nail art.

Apalagi, sekitar 2009 lalu, belum banyak orang di Surabaya yang mengerti tentang nail art.

Itu yang membuatnya menekuni nail art dengan mengikuti beberapa akademi nail art di Tiongkok, Malaysia dan Singapura.

“Selain karena masih jarang, saya mulai menekuni nail art karena tak mudah menggarapnya. Apalagi, media pada kuku juga kecil, sehingga ini jadi tantangan untuk bisa menguasai seni ini,” kata ibu dua anak ini.

• Dikabarkan Kena OTT KPK, Sekretaris PDIP Jatim, Sri Untari: Berantas Hoax Semacam ini

Setelah mendapatkan sertifikat nail art, dia lalu membuka Me Nail Art Academy pada 2013 dan mulai menggarap ratusan konsumen yang ingin kukunya cantik.

Dia pun sudah membuat puluhan motif nail art.

“Nail art saat ini sudah jadi kebutuhan perempuan untuk tampil cantik. Banyak perempuan yang sudah menghargai kuku,” ucapnya.

Dengan keahlian yang dimilikinya ini, dia pun punya obsesi agar nail art semakin populer dan menjadi profesi yang menjanjikan.

Obsesinya itu adalah menggelar kompetisi khusus nail art.

“Selama ini nail art hanya digabungkan dengan fashion untuk show. Nah, suatu saat saya ingin buat kompetisi nail art, sehingga makin digemari orang,” pungkasnya.

• Warga Malang Laporkan Temannya ke Polisi, dari Pinjam Rp 22 Juta, Jaminkan Mobil Rental, Lalu Hilang