Buka Jasa Konsultasi Kehamilan di Instagram, Pria Asal Sidoarjo Jual Bayi Hasil di Luar Nikah
Akun Instagram tersebut digunakannya untuk membantu ibu hamil mencari adopter bayi.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ayu Mufihdah KS
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pelaku perdagangan bayi Alton Phinandita (29), mengakui jika dirinya membuat sebuah akun Instagram konsultasi hati.
Akun Instagram tersebut digunakannya untuk membantu ibu hamil mencari adopter bayi.
Namun pria asal Kelurahan Sawunggaling, Sidoarjo itu, justru menjual bayi-bayi dari follower Instagramnya setelah konsultasi kehamilan.
• Monas Akan Kehilangan Bayangannya Selama 3 Hari, Jangan Sampai Ketinggalan Fenomena Unik ini Ya
Pelaku mengaku mengetahui jika aksinya itu melanggar hukum sebab layanan konsultasi dan sistem adopsi bayi itu tidak berbadan hukum.
Niatnya membuat layanan konsultasi itu didapatkannya setelah lulus dari jurusan Kesejahteraan Keluarga di sebuah kampus di Surabaya.
"Dia tau (tindak pidana) tapi dia mikirnya tujuan untuk membantu ibu bayi supaya tidak stres dan menggugurkan bayinya," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran di Polrestabes Surabaya, selasa (9/10/2018).
• Lanjutkan Aksi di Malang, KPK Kembali Geledah Kantor BPKAD Kabupaten Malang Siang Ini
Lewat akun tersebut, pelaku menawarkan bantuan perantara adopsi anak.
Namun, jasanya tidak gratis sebab dirinya mematok sejumlah uang kepada pembeli bayi sebesar Rp 22 juta.
"Saya fikir lebih baik saya buka konsultasi. Pernah kerja di bidang sosial. Tujuannya buat ibu (bayi) tidak menggugurkan anaknya," kata Alton sembari menutupi wajahnya.
• Buka Jasa Adopsi Ilegal, Pria Asal Sidoarjo Jual Bayi Hasil Hubungan di Luar Nikah Puluhan Juta
Pelaku mengatakan jika aktivitas itu dilakukannya selama satu tahun.
Selama dibuka, ia telah menjual dua bayi kepada pembeli dan dua bayi lagi nyaris diperdagangkan.
• Bongkar Kasus Tukar Pasangan, Polda Jatim Dijadwalkan Gelar Konferensi Pers Siang Ini
Dari hasil penjualan bayi, pelaku mengaku mendapat uang komisi.
"Dapat transport Rp 2,5 juta. Iya dari uang itu. Dipakai untuk sehari-hari," kata dia.
• Citra Satelit BNPB Bagikan Kenampakan Kota Palu Sebelum dan Sesudah Gempa, Banyak Daerah yang Hilang