Demo Kepala Sekolah, Ratusan Siswa SMKN 1 Rembang Pasuruan Tuntut Kepsek Mundur
Ratusan siswa - siswi SMKN 1 Rembang, Pasuruan mendemo Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 1 Rembang, Kamis (11/10/2018).
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Ratusan siswa - siswi SMKN 1 Rembang, Pasuruan mendemo Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 1 Rembang, Kamis (11/10/2018).
Mereka melakukan orasi di halaman sekolahnya. Gabungan siswa - siswi dari kelas X, XI, XII ini menuntut Kepsek Samsuri mundur dari jabatannya sekarang.
Mereka membawa ratusan karton lengkap dengan tulisannya. Mereka membentangkannya di depan sekolah. Intinya, mereka tak puas dengan kepemimpinan Kepsek yang sekarang.
Banyak keluhan para pelajar ini yang dituangkan dalam bentuk tulisan di karton itu. Diantaranya "Kami Demo Ilmu gak barokah, Korupsi juga gak barokah pak", "Jangan mempersulit kami dalam meraih cita - cita", "Keluarkan tikus berdasi", "Harga SPP lebih mahal daripada villa di Songgoriti", "Welcome to SMKN Rembang, Dimana UTS bukan disuruh belajar, tapi disuruh lunasin SPP", dan masih banyak lagi.
"Kepsek tidak tegas. Tidak lunas SPP tidak boleh mengikuti ujian. Kami demo minta dia untuk mundur," kata seorang siswa yang tidak mau disebukan namanya pada TribunJatim.com.
• Inilah Rentetan Dampak Dari Sanksi Yang Diberikan Komdis Pada Arema FC
Dia mengatakan, kekecewaan siswa ini sudah memuncak. Kata dia, pihak sekolah arogan terutama Kepsek. Menurutnya, tidak ada toleransi sedikitpun yang diberikan.
"Kami ingin dia mundur. Harga SPP aja tinggi. Berbeda jauh dengan sekolah lain. Kami minta dia mundur," tambahnya pada TribunJatim.com.
Sayangnya, Kepsek SMKN 1 Rembang Samsuri tidak memberikan keterangan sedikitpun. Belum ada jawaban resmi dari pihak sekolah.
Demo yang dilakukan siswa - siswi ini mendapatkan respon dari anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Rohani Siswanto.
Politisi asal Rembang ini sangat kecewa dengan aksi ini. Kata dia, ini yang salah siswanya atau sekolahnya.
Di satu sisi, ia kecewa dengan sikap sekolah yang membiarkan siswa tidak ikut ujian karena tidak membayar SPP. Di sisi lain, ia juga prihatin karena siswa berani demo ke sekolah.
"Ini tidak mencontohkan pelajar yang baik. Bagi saya, ini sebenarnya yang salah siapa. Sekolahnya atau siswanya. Saya kira sekolahnya gagal memberikan edukasi dan komunikasi yang baik. Ini perlu ditindaklanjuti," katanya.
Menurut Rohani, sosok Kepsek tidak menjadi contoh yang baik sebagai pimpinan. Menurutnya, perlu ada perubahan. Sepengetahuannya, kepsek ini memang agak susah diajak berkomunikasi.
"Kami akan lakukan koordinasi ke perwakilan SMA di Provinsi. Kewenangan SMKN kan sekarang ada di Provinsi. Makanya, kami akan lakukan rapat dalam jangka waktu dekat untuk menyelesaikan masalah ini," ungkap dia.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Pasuruan, Indah Yudiani, membenarkan ada kejadian demo siswa siswi itu. Menurut dia, demo yang dilakukan para siswa siswi ada Dua tuntutan. Pertama meminta Kepsek Samsuri mundur, lalu meminta SPP diturunkan.
"Kami akan tindaklanjuti ke depannya. Ini masih dalam evaluasi dan kami masih minta keterangan dari kepksek," pungkas dia. (lih/TribunJatim.com)
Sumber : TribunJatim.com