Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pelajari Arsitektur Kampung Surabaya, Puluhan Dosen & Mahasiswa Asing Tertarik Larangan Motor Lewat

Puluhan dosen dan mahasiswa asing yang mempelajari Arsitektur Kampung Surabaya mengaku tertarik Larangan Motor Lewat jalanan kampung.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM/SULVI SOFIANA
Mahasiswa dan dosen peserta 6th Platform For Asian Architecture and Urbanism (PAAU) 2018 saat mengamati bangunan di kampung Ketandan, Surabaya, Kamis (11/10/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perkampungan identik dengan kearifan lokal suatu daerah. Hal ini menjadikan bangunan rumah dan lingkungan perkampungan di Kota Surabaya sebagai sasaran 98 dosen dan mahasiswa dari tujuh universitas di Asia sebagai objek pengamatan.

Mereka merupakan 6th Platform For Asian Architecture and Urbanism (PAAU) 2018. UK Petra Surabaya sebagai pelaksana melibatkan 25 mahasiswanya untuk tergabung dengan lima kelompok yang terdiri dari mahasiswa asing.

Rally Damayanti, koordinator acara PAAU Workshop mengungkapkan, pembagian kelompokbini diharapkan akan menghasilkan ide desain arsitektural dari berbagai kampung yang dikunjungi. Hasil akhirnya berupa presentasi dan pameran karya yang telah dihasilkan.

“Peserta ini terdiri dari dosen dan mahasiswa program studi Arsitektur, Urban Design dan Planologi", rinci urai dosen pengajar Program Studi Arsitektur UK Petra Surabaya ini ketika kunjungan ke kampung Ketandan bersama rombongan, Kamis (11/10/2018).

IPK Hampir Sempurna, Syamsiyah Anak Penjual Cilok Asal Surabaya Jadi Wisudawan Terbaik Unair

Gaji 13 untuk 14 Ribu Pegawai Tak Kunjung Cair, Ketua DPRD Minta Risma Tak Pentingkan Diri Sendiri

Mengambil tema “Embedding Fluidigz”, peserta diminta memahami space yang terjadi di kota Surabaya sehingga mereka akan dapat merasakan keunikan ruang tata perkotaan di Surabaya.

Dengan berjalan kaki, tiap kelompok yang juga diawasi oieh dosen ini akan melakukan identifikasi fenomena fisik atau sosialnya kampung. Setelah itu, peserta akan mendapatkan penjelasan secara umum mengenai kampung yang diamati.

Sanika Mavankar, mahasiswa arsitektur Kamla Raheja Vidyanidhi Institute for Architecture and Environmental Studies (KRVIA) Mumbai, India mengungkapkan kondisi perkampungan di hari pertamanya ini cukup unik.

Ia melihat warga kampung tinggal di area gang sempit diantara gedung-gedung modern.

"Tetapi mereka mempertahankan aturan tempat tinggalnya seperti tidak boleh mengendarai motor. Ini sangat sehat," ungkapnya.

Setelah mengunjungi kampung di Surabaya, rencananya mereka akan diajak ke Gresik mengunjungi Kampung Kemasan dan Omah Damar. Disana mereka akan belajar mengenai Damar Kurung sekaligus mengenal produk keinasan. (Sulvi Sofiana)

Enam Bulan Mangkrak, Proyek Mangkrak Underpass Satelit Mulai Digarap Kembali

Surabaya Sering Gelar Event Dunia Tapi Ngaku Tak Punya Anggaran untuk Gaji 13, DPRD Heran sama Risma

Ribuan Pendekar Silat Serang Desa, Rusak Rumah & Bakar Motor di Tulungagung, Begini Tanggapan Polisi

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved