Forhati Ajak Kepada Seluruh Wanita di Kota Malang untuk Berkontribusi Bagi Pembangunan Daerah
Wanita diharapkan tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tetapi juga bisa berperan untuk proses pembangunan daerahnya.
Penulis: Alfi Syhari Ramadana | Editor: Ayu Mufihdah KS
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Guna kembali mengingatkan serta menguatkan peran wanita dalam pembangunan daerah, Forum Alumni HMI Wati (Forhati) menggelar sebuah agenda sarasehan dengan beberapa kelompok wanita di Balai Kota Malang, Kamis (18/10/2018).
Satu dari harapan acara tersebut adalah untuk kembali menguatkan peran wanita dalam pembangunan.
Wanita diharapkan tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tetapi juga bisa berperan untuk proses pembangunan daerahnya.
Ketua Presidium Forhati Kota Malang, Erwin Qodariyah, menjelaskan bahwa selama ini ada anggapan bahwa kualitas sumber daya wanita yang ada di kota Malang masih belum maksimal.
• Disinggung Soal Arah Dukungan Pilpres 2019, Soekarwo: DPD dan DPC Demokrat Lebih Fokus Pileg
Untuk itu, kegiatan tersebut bertujuan untuk menguatkan kembali agar wanita bisa memaksimalkan peran mereka tidak hanya dari sisi sebagai ibu rumah tangga saja.
"Kami ingin wanita bisa memiliki peran penting dalam proses pembangunan di Kota Malang. Untuk itu, pertemuan ini paling tidak bisa menjadi awal untuk menentukan langkah konkret seperti apa yang akan dilakukan untuk bisa memberikan support terhadap pembangunan di kota Malang," terangnya.
Pada kesempatan tersebut beberapa pembicara ternama juga turut dihadirkan, seperti Prof Dr Keppi Sukesih MS, Pusat Studi Gender Universitas Brawijaya Malang, serta Nuning Rodiyah, Komisioner Bidang Pengawasan Isi Siaran Komisi Penyiaran Indonesia.
• Ipda Rochmat Tanggapi Soal Penghargaan Leodewyk Pasulatan yang Ternyata Bukan Dari PBB
Pakar studi wanita, Prof Dr Keppi Sukesih MS, menjelaskan bahwa saat ini wanita harus bisa memiliki peran lebih.
Ia menilai bahwa wanita memang harus memiliki peran strategis dalam pembangunan terutama untuk jangka panjang di Kota Malang.
"Selama ini saya kira wanita di kota Malang sudah memerankan tugas dan fungsinya dengan baik. Terutama bagi mereka yang tergabung dalam kelompok organisasi wanita," katanya.
Namun demikian, ia menilai selama ini peran wanita dalam mensupport pembangunan di Kota Malang masih belum maksimal.
Ia menilai ada tiga hal yang perlu dilakukan oleh wanita dalam peranya membantu program kemajuan di Kota Malang.
• Konser di Gresik, Judika Ajak Masyarakat untuk Doakan Korban Bencana Alam di Sulawesi Tengah
"Pertama adalah hal dasar pendidikan dan kesehatan. Wanita harus mengambil peran untuk hal pendidikan dan kesehatan. Kedua adalah hal yang praktis seperti masalah sandang pangan dan pengentasan kemiskinan. Setelah itu baru berfikir jangka panjang yakni berupa penguasaan sumber daya manusia," imbuhnya.
Sementara itu, Nuning Rodiyah, Komisioner Bidang Isi Siaran KPI, mengatakan bahwa saat ini wanita juga harus melek media.
Sebab, sebagai ibu rumah tangga tentunya harus bisa menjadi filter pertama bagi anak-anak agar mereka tak mudah termakan informasi yang belum tentu kebenaranya.
"Kami ingin menyampaikan bahwa wanita harus memiliki peran lebih dalam keluarga. Sebagai ibu, mereka harus bisa memberikan pendampingan terhadap anak ketika menonton TV maupun lainya," ucapnya.
• Alasan Kemanusiaan, Kepala Dinas LH Kabupaten Madiun Tak Ditahan Meski Ditetapkan Tersangka Korupsi