Kadin Jatim dan PUM Netherland Lanjutkan Program Pendampingan Sektor Agro di Kota Batu
DPD Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur melanjutkan program Expert PUM Belanda di Kota Batu untuk peningkatan sektor agribisnis.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - DPD Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur melanjutkan program Expert PUM Belanda di Kota Batu untuk peningkatan sektor agribisnis atau pertanian.
Program ini merupakan program lanjutan, setelah pada program pertama, menitikberatkan pendampingan dalam peningkatan produksi apel melalui teknik budidaya khusus.
Pada program kedua, lebih menitikberatkan pada proses pasca panen, atau pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan produk hortikultura.
• Seminggu Jelang Pilkada Ulang di Sampang, KPU Jatim Akan Laporan ke Mahkamah Konstitusi
• Raperda Kawasan Tanpa Rokok di Kota Blitar Juga Mengatur Pengguna Vapor
“Akan terus kami lanjutkan. Pendampingan peningkatan kualitas produksi apel sudah berjalan dan sekarang kami berkonsentrasi pada teknik pasca panen atau pengembangan UKM pengolahan produk hortikultura," kata Ketua Kadin Jatim, La Nyalla Mattalitti, di Surabaya, Sabtu (20/10/2018).
Menurutnya, ada beberapa hal yang dinilai patut dicermati dan dilakukan evaluasi, di antaranya adalah perubahan kondisi cuaca yang cukup ekstrem, termasuk manajemen kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan pengolahan pasca panen.
Untuk pengolahan pasca panen, Kadin Jatim bersama PUM Netherland akan melakulan pendampingan UMKM dan IKM Agro dan turunannya dalam pembelajaran penanganan pasca panen, food great, taste, packaging, dan networking market.
• Nissan Jawa Timur Targetkan Penjualan Nissan Terra 60 Unit Per Bulan
• GO-JEK Kembangkan Layanan Lewat Ride-Hailing #UdahWaktunya
“PUM Netherland sepakat mendorong Kadin Institute untuk bukan saja sebagai Knowledge Center saja, tapi mengembangkan ke arah Business Incubator,” lanjut La Nyalla.
Menurutnya, peningkatan UKM dan IKM agro harus dilakukan, karena sektor ini telah terbukti berkontribusi besar terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Jatim.
Berdasarkan sensus ekonomi nasional, populasi UMKM Jatim tumbuh dari 6,8 juta pada tahun 2012, menjadi 9,59 juta pada 2017.
• Tanggapan Media Line Entertainment Soal Tuduhan Penganiayaan Terhadap Member The East Light
• BRI Targetkan Pengguna My QR Capai 200 Ribu Nasabah Sampai Akhir Tahun 2018
“Dari 9,59 juta UMKM tersebut, sebanyak 4,61 juta UMKM di sektor non pertanian, dan 4,98 juta UMKM di pertanian,” tambah La Nyalla.
Data Badan Penanaman Modal Jatim menunjukkan, realisasi investasi di Jatim tahun 2017 yang dari sektor UMKM mencapai Rp 152,39 triliun.
Sementara pada semester I 2018 mencapai sebesar Rp 95,95 triliun, naik 22,87 persen dari periode yang sama tahun 2017.
“UMKM di Jatim ini sudah berada di jalan yang tepat,” kata Gubenur Jatim, Soekarwo dalam kesempatan yang berbeda.
• UangTeman Sudah Cairkan Dana Pinjaman 160 Ribu Pemohon Secara Online
Selama 2017, kontribusi UMKM terhadap total investasi mencapai 56,34 persen.
Pada semester I 2018 naik menjadi 74,36 persen.