Pemkot Batu Tak Melarang Warga Kota Batu Jadi TKW, Asal. . .
Masih belum banyak yang mengetahui yang dialami oleh salah satu warga asal Kota Batu yang menjadi Buruh Imigran Indonesia.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Masih belum banyak yang mengetahui yang dialami oleh salah satu warga asal Kota Batu yang menjadi Buruh Imigran Indonesia.
Ia adalah Fransiska, warga Desa Bulukerto yang diperjualbelikan oleh majikannya dan tidak digaji.
Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso mengaku jika dirinya masih belum mengetahui peristiwa yang dialami oleh Fransiska.
Namun ia mengakui dengan adanya peristiwa ini, pihak Pemkot Batu tidak melarang jika memang ada warga Kota Batu yang ingin kerja ke luar negeri.
"Saya masih belum tahu, tetapi saya terima kasih sudah diberitahu, dan ini menjadi pelajaran bersama buat kita semua. Tetapi saya akui kalau di Batu ini sedikit yang memilih bekerja di luar negeri apalagi sampai jadi TKI," kata Punjul pada TribunJatim.com , Senin (22/10).
• Prabowo Subianto Pimpin Apel Bersama Ribuan Santri Bersarung di Halaman Parkir Tebuireng
Ia tidak melarang jika memang ada yang mau bekerja di luar negeri. Karena diakuinya lulusan SMA/SMK ataupun lulusan kuliah tidak menutup kemungkinan akan mendapatkan kesempatan menjadi TKI.
Namun ia meminta jika memang menjadi TKI harus melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di kota Batu.
"Agar kami juga bisa ikut memantau bagaimana perkembangannya di sana. Bagaimana kerja di sana, apakah ada masalah atau tidak. Jika ada masalah kami kan bisa membantu," kata Punjul.
Namun, lanjutnya, jika melalui PJTKI luar daerah akan sulit bagi Pemkot Batu untuk memantau. Menurutnya akan ada banyak peluang bagi masyarakat kota Batu bisa bekerja di luar negeri.
Sejauh ini, pihak Pemkot Batu memang belum ada program khusus untuk melindungi TKI asal Batu yang bekerja diluar negeri. Hal itu dikarenakan sedikitnya warga Batu yang mau jadi TKI.
"Kalaupun ada itu tidak sampai yang menjadi pekerja rumah tangga. Kebanyakan jadi dosen, atau ahli teknisi di luar negeri," pungkasnya.
• Petani di Kota Batu ini Temukan Varietas Anyar Mawar Asal Holland, Harganya Minggiurkan
Wakil Ketua DPRD Batu, Hari Danah Wahyono menambahkan setidaknya Pemkot Batu harus membuka peluang kerja yang lebih bagi warga Kota Batu. Karena menurutnya seperti UMKM diberi kesempatan yang besar bagi masyarakat Kota Batu.
"Ada dulu tetangga saya juga yang menjadi TKI. Nah kami mengimbau cobalah membuka usaha di sini. Jangan jauh-jauh, cukup membuka lapak, dalam sebulan saja sudah bisa mendapatkan hasil yang lumayan," kata Danah.
Lalu, lanjut Danah yang harus dilakukan Pemkot Batu ialah mendahulukan warga Kota Batu yang memang mau membuka usaha atau membuka lapak di Alun-alun Batu. Karena jangan sampai PKL di Kota Batu justru malah dipenuhi dari warga luar Kota Batu.(Sun/TribunJatim.com)