Rumah Politik Jatim
Nama Gus Dur dan Soeharto Tidak Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ini Kata Caleg PSI
Ketua DPW PSI Jatim mengkritik Dewan Gelar yang tidak mencantumkan nama Gus Dur dalam usulan penyematan gelar pahlawan nasional
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jatim, Shobikin mengkritik Dewan Gelar yang tidak mencantumkan nama Presiden RI ke 4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam usulan penyematan gelar pahlawan nasional kepada Presiden Joko Widodo.
Menurut Shobikin, Gus Dur merupakan sosok yang inspiratif dan mampu melampaui jamannya.
"Menurut saya justru layak diusulkan menjadi pahlawan karena beliau terkenal dengan pluralismenya," kata Shobikin, Jumat (2/11/2018).

Jika tahun ini Gus Dur tidak diusulkan, Caleg DPRD Provinsi Jatim dari Dapil 2 Jatim - Sidoarjo tersebut berharap Gus Dur bisa diusulkan tahun depan
(Warga Surabaya Dukung Hayono Maju DPR RI: Beliau Peduli dan Bersih Korupsi)
(Tak Hanya Dalami Dugaan Korupsi Jamkrida, Kejati Jatim Sebut Akan Dalami Kredit Fiktif)
"Kami berpandangan Gus Dur adalah sosok yang progresif dan kalau kami sebagai kader PSI mengakui beliau adalah sosok yang bisa memperjuangkan DNA PSI yaitu kebajikan dan keberagaman," lanjutnya.
Selain Gus Dur, dalam usulan Dewan Gelar tersebut juga tidak ada nama presiden ke 2, Soeharto.
Shobikin mengatakan maklum nama Soeharto tidak diusulkan sebagai pahlawan nasional.

"Kalau Soeharto memang masih punya catatan sejarah dan belum bisa dilupakan untuk generasi saat ini, bagaimana tragedi 98 yang menewaskan pemuda dan mahasiswa," kata Shobikin.
Namun begitu, Shobikin mengatakan bahwa Soeharto juga berjasa besar bagi pembangunan Negara hihgga terkenal sebagai bapak pembangunan.
(Wardah Beri Bantuan Pendidikan Pemkot Surabaya Senilai Rp 200 Juta)