Bos Toko Sembako di Malang Dibunuh Seusai Dirampok, Semasa Hidup Sering Abaikan Peringatan Warga
Dalam pembunuhan itu, polisi tak temukan sidik jari pelaku sama sekali. Apa yang sebenarnya terjadi?
Penulis: Januar AS | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Karim Mullah alias Dullah, 58. Warga Segaran, Desa Kendalpayak, Pakisaji, Kabupaten Malang ditemukan tewas, Jumat (2/11/2018).
Duda sebatang kara yang merupakan pemilik toko sembako di pinggir jalan daerah Segaran Pakisaji ini ditemukan tergeletak, dengan bersimbah darah.
Mirisnya, tembok yang ada di dekat kepala korban membekas cipratan darah.
Saat warga melihat kondisi korban, nyawa korban tak terselamatkan.
• Mantan Kapolri Bicara Soal Penyebab Sebenarnya Wafatnya Tien Soeharto, Singgung Soal Tembakan
Kejadian ini bermula ketika salah satu warga hendak membeli rokok di rumah Dullah.
Maklum, selama ini dia memang memiliki toko yang sering buka hingga tengah malam.
Warga geger di sekitar lokasi kejadian, saat sekitar pukul menjelang pukul 00.10 WIB lebih Jumat dinihari.
Saat itu, kondisi toko gelap tak seperti biasanya.
Warga yang hendak berbelanja itu kemudian curiga.
Warga masuk ke dalam toko.
Ternyata, kondisi Dullah sudah tergeletak tak bernyawa dan bersimbah darah.
Korban tergeletak telungkup di kamar belakang dengan luka di kepala.
Tembok dekat kepala korban juga terpercik darah. Saat warga melihat kondisi korban, nyawa korban tak terselamatkan.
"Lampunya gelap, saya sempat dengar teriakan minta tolong," kata Rudi, warga yang tinggal bersebelahan dengan rumah korban.
Sekitar pukul 02.00, pihak kepolisian mendatangi lokasi kejadian. Anggota Reskrim Polsek Pakisaji, anggota Satuan Reskrim Polres Malang dan ambulance PMI Kabupaten Malang.