Kemarau Diprediksi Berakhir Desember, BPBD Mojokerto Imbau Waspada Potensi Kekeringan & Kebakaran

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, M Zaini mengatakan, jika tahun ini kemarau diprediksi lebih lama dibanding tahun kemarin.

Tahun kemarin, memasuki bulan November beberapa daerah di Jawa Timur sudah diguyur hujan.

"Berdasarkan update dari BMKG, musim kemarau akan terjadi sampai 40 hari ke depan," katanya Minggu (4/11/2018).

M Zaini melanjutkan, sebelumnya BMKG memprediksi musim kemarau akan berakhir pada pertengahan November.

• Didukung Kemenlu, Wisata Banyuwangi Akan Dipromosikan Sampai Belgia

"Namun informasi baru-baru ini dari BMKG musim penghujan mundur hingga awal Desember,’’ tambahnya.

Berdasarkan update dari BMKG, masih kata M Zaini, musim kemarau panjang dipengaruhi oleh fenomena El-Nino.

Selain itu, El Nino juga mengakibatkan cuaca menjadi tak menentu, kadang panas kadang berubah menjadi mendung lalu hujan dengan intensitas rendah.

• Asap Tebal di Langit Stadion GBT Warnai Panasnya Laga Persebaya Surabaya Kontra Persija Jakarta

"Hal itu akan berpotensi kebakaran dan kekeringan. Maka dari itu, kami terus waspada serta siaga. Setiap hari, kami melakukan droping air ke sejumlah tempat rawan kekeringan seraya menunggu musim penghuhan benar-benar tiba," paparnya.

M Zaini menjelaskan, munculnya fenomena El Nino ditandai dengan panasnya suhu muka laut di wilayah Pasifik bagian tengah.

Dampak dari fenomena El Nino yakni peralihan sirkulasi angin Timuran menjadi Angin Baratan akan sedikit terlambat.

"Secara tidak langsung kondisi inilah yang menyebabkan awal musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia menjadi terlambat dari biasanya," pungkasnya. (Danendra Kusuma)

• Masuki Menit ke-2, Osvaldo Haay Bawa Persebaya Surabaya Unggul atas Persija Jakarta