Gunakan Anggaran APBD 2017 Hampir 10 Miliar Rupiah Untuk Program Smart City
Program Smart City ini sudah digagas oleh mantan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko. Aplikasi yang menggunakan anggaran hampir Rp 10 Miliar
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Program Smart City ini sudah digagas oleh mantan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko. Aplikasi yang menggunakan anggaran hampir Rp 10 Miliar ini baru bisa sepenuhnya dimanfaatkan oleh dan bisa digunakan sekitar Februari 2018.
Diadakannya program Smart City ini tentu memiliki tujuan dan fungsi untuk kemajuan kota Batu.
Satu di antaranya ialah menghapus rantai tengkulak yang selama ini menyiksa petani. Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko juga menyatakan harga hasil panen terutama saat panen raya cenderung turun. Padahal seharusnya bisa jadi ladang penghasilan yang besar untuk petani itu.
"Kami tidak main-main dengan program ini. Program Smart City ini, namanya saja sudah Smart City, pengguna juga harus smart harus pandai. Akan ada banyak manfaat dari program ini, fungsinya sangat luas. Terutama bermanfaat untuk petani di Kota Batu," kata Dewanti kepada TribunJatim.com.
• Ada Tiga Aplikasi Andalan Smart City Kota Batu
Semua instansi yang berkaitan diarahkan untuk ikut andil dalam program ini, bahkan Dewanti mewajibkan untuk semua instansi harus terintegrasi dengan Smart City.
Ia menjelaskan contohnya untuk Dinas Pariwisata. Dinas Pariwisata harus memberikan data tentang tempat-tempat pariwisata di kota Batu.
• Tak Temukan Gigi dari 105 Kantong Jenazah, Tim DVI Sulit Identifikasi Korban Lion Air PK-LQP
Tempat pariwisata itu dilengkapi dengan lokasi, harga tiket masuk, dan jenis wisatanya. "Tempat pariwisata itu memang harus, agar, wisatawan ini tahu tempat mana yang akan dituju. Lalu, tidak hanya tempat wisata, tetapi juga untuk pertanian. Semisal petik apel, petik jambu, dan lainnya itu harus diumumkan melalui aplikasi itu," ungkapnya.(Sun/TribunJatim.com)