Buka Jasa Rakit Senpi, Pria Asal Lumajang Menyesal Produknya Dikirim Lewat Bandara
Joni Mahendra (35), tersangka perakit senpi asal Lumajang, tidak menyangka bahwa hasil rakitan pistol mahalnya berujung hukum.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Joni Mahendra (35), tersangka perakit senpi asal Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Lumajang, tidak menyangka bahwa hasil rakitan pistol mahalnya berujung hukum.
Pria lulusan SD itu berurusan dengan polisi karena pengiriman pistol ilegalnya lewat kargo bandara Juanda ketahuan petugas.
Sebenarnya Mahendra sudah beberapa kali sukses mengirim senpi rakitan karyanya kepada pembeli melalui sistem online.
Namun saat melayani pembeli asal Jakarta, senpi dengan gagang motif naga itu dikirim lewat layanan pengiriman udara.
(Link Live Streaming Juventus VS Man Utd Kamis 8 November 2018, Tonton di Sini!)
(Polda Jatim Perbarui Sistem Penomoran dan Huruf Nopol Kendaraan, Termasuk Milik Pejabat)
"Saya sudah minta kepada PT Pos agar tidak mengirim barang saya lewat bandara," sesal Mahendra kepada petugas.
Dia tahu bahwa setiap barang apa pun akan melewati pemeriksaan ketat dan melalui metal detector dan X-Ray di Bandara Juanda Surabaya.
Kekhawatiran Mahendra pun terbukti, produknya yang tanpa izin diamankan petugas Bandara Juanda.
Petugas Pangkalan Udara TNI AL Juanda Surabaya berhasil menggagalkan penyelundupan senjata api jenis pistol, Jumat (2/11/2018) pagi. Penyelundupan Senpi melalui terminal Kargo Bandara Juanda Surabaya ini lebih dulu terdeteksi melalui X-Ray.
Sepucuk Senpi ini dimasukkan dalam kotak bersama batu bata yang bertuliskan spare part.
Namun melalui mesin X Ray tampak jelas bentuk senpi bersama amunisi.
(Intip Kamar Mariah Carey yang Kabarnya Menginap di Hotel Tentrem Yogyakarta, Pernah Dipakai Obama!)
(Polres Tuban Tilang 469 Pelajar yang Langgar Aturan Lalu Lintas Dalam 6 Hari OPS Zebra)
"Awalnya adalah petugas Avsec bandara yang melihat benda mencurigakan itu. Kemudian melaporkan ke kami dan anggota kami pun mengamankan sepucuk pistol itu," kata Komandan Satgas Pengamanan Bandara Juanda Mayor Amritsan.
Barang bukti merupakan pistol jenis Colt M637 Smith & Weason Cal 38 SPL.
Petugas Satgaspam Bandara yang bekerja sama dengan Kantor Regulated Agent PT Angkasa Pura Logistik Cabang Surabaya curiga dengan paket yang dibiarkan dalam kotak tersebut.
Petugas mengetahui ada kiriman kargo melalui PT Pos Indonesia yang rencananya akan dikirim ke Bandara Cengkareng Jakarta.
Yang bikin geger setelah dicek ternyata ada 13 butir peluru tajam. Sementara peluru hampa sebanyak 34 butir. Semua tanpa disertai dokumen yang sah.
Reporter: TRIBUNJATIM NETWORK/Nuraini Faiq
(Misbakus Solikin Diminta Djadjang Nurdjaman Coba Posisi Baru)