Begini Hasil Otopsi Dullah, Bos Toko Sembako di Pakisaji Malang yang Diduga Dibunuh seusai Dirampok
Teka-teki kondisi sejumlah luka yang diderita Karim Mullah (58) alias Dullah yang mengakibatkan ia kehilangan nyawa terjawab.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Teka-teki kondisi sejumlah luka yang diderita Karim Mullah (58) alias Dullah yang mengakibatkan ia kehilangan nyawa terjawab.
Hasil otopsi korban perampokan disertai dengan pembunuhan di toko sembako miliknya di Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, itu akhirnya keluar.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Adrian Wimbarda menuturkan, terdapat luka robek di belakang leher korban sepanjang 10 cm.
• Pedagang Desak Pemkot Malang Beri Kepastian terkait Renovasi Pasar Blimbing
Tak hanya itu, ditemukan pula luka tusuk yang berjumlah dua titik di leher Dullah, tepatnya di leher sebelah kiri korban, serta pada kepala bagian atas duda sebatang kara itu.
"Kedalaman lukanya 3,5 sentimeter," terang Adrian Wimbarda, ketika dikonfirmasi Selasa (6/11/2018).
Adrian membeberkan, dipastikan korban meninggal dunia akibat pendarahan pada leher.
Pendarahan tersebut diperkirakan karena sabetan benda tajam oleh tangan pelaku.
• Sejumlah Wilayah di Malang ini Riskan Terjadi Pohon Tumbang saat Musim Hujan Datang
Kondisi tersebut diperkuat berdasarkan foto korban saat awal ditemukan oleh Babinsa Desa Kendalpayak, Serma Lutfi, yang juga mengatakan kondisi Dullah memang penuh luka, terutama pada bagian kepalanya.
"Tubuhnya juga bersimbah darah. Hingga sweater merah dan celana yang digunakan basah kuyup karena darah. Ya diperkirakan begitu," beber Adrian.
Adrian menduga luka tusuk pada kepala dan leher korban, perkiraannya berasal dari benda tajam yang runcing.
• Arema FC Terancam Tak Diperkuat Rivaldi Bawuo dan Ridwan Tawainella saat Lawan Perseru Serui
• Kabupaten Malang Raih Penghargaan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
"Saya nggak bisa pastikan itu pakai apa, tapi sepertinya dari alat sejenis obeng," ujarnya.
Pria berpangkat AKP itu lantas menjelaskan, korban diperkirakan sempat melawan ketika diserang oleh pelaku.
Tak hanya itu Dullah juga sempat berteriak minta tolong.
Soal spekulasi awal, korban diseret dari toko miliknya yang berada di depan rumah, Adrian menambahkan, polisi menemukan fakta bos toko sembako itu dibunuh oleh pelaku ketika sedang tidur.
• Pakde Karwo Ungkap Faktor Terpilihnya Jatim Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Pers Nasional 2019
• 95 Persen Peserta CPNS Kota Batu Tak Lolos Seleksi Kompetensi Dasar
Sebelumnya, Dullah ditemukan tidak bernyawa di rumah dan toko miliknya Jumat (2/11/2018) dini hari.
Dullah diduga menjadi korban pembunuhan dan perampokan, karena motor Vario miliknya raib.
Sebelumnya Adrian memperkirakan, pelaku berjumlah lebih dari satu.
Kematian Dullah membuat polisi harus bekerja ekstra keras untuk mengungkapkan kasus ini.
Pasalnya, pelaku tidak meninggalkan jejak sidik jari di lokasi kejadian. (Erwin Wicaksono)