Tahun 2018, AirNav Indonesia Fokus Garap Tenaga Kerja ATC Lewat Program Beasiswa

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA -  Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau yang dikenal AirNav Indonesia tahun ini masih fokus menggarap tenaga kerja penerbangan atau Air Traffic Controller (ATC), khusus untuk Papua melalui program beasiswa.

Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto mengatakan, tahun ini AirNav menyiapkan anggaran beasiswa sebesar Rp 7,7 miliar.

"Sebagian besar beasiswa ini diberikan untuk putra-putri Papua yang tahun ini jumlahnya mencapai 40 orang," katanya.

Dia menjelaskan, jumlah peserta dari Papua tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

Tahun lalu, AirNav mengucurkan beasiswa sebesar Rp 1 miliar untuk 11 orang putra-putri Papua.

• Tingkatkan Jumlah SDM ATC, AirNav Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Kementerian Perhubungan

"Dari 11 orang ini sekarang sudah mulai mengikuti pelatihan dan sekarang bekerja di AirNav," jelasnya.

Novie menambahkan, beasiswa ini juga untuk mendorong peningkatan tenaga kerja bidang penerbangan khususnya navigasi yang selama ini masih kekurangan.

"Khusus peningkatan tenaga penerbangan untuk Papua ini, cukup mendesak mengingat pesawat merupakan satu-satunya transportasi yang dibutuhkan di Papua. Apalagi, Papua memiliki medan yang berat yakni, banyaknya pegunungan dan hutan," tambahnya.

Adapun saat ini Indonesia membutuhkan 2000 tenaga ATC.

Setidaknya satu tower ATC bandara skala besar seperti Bandara Internasional Soekarno Hatta membutuhkan 400 pekerja.

• Demo Serikat Pekerja KFC Digelar Besok, Warga Surabaya Diimbau Hindari Melintas di Depan Royal Plaza