Cerita Aditya Wisnu, Bocah 9 Tahun yang Bangga Bermain Ludruk di Surabaya
Aditya Wisnu Wardana, seorang bocah berusia 9 tahun, bangga menjadi pemain ludruk.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Januar
Laporan reporter TribunJatim.com, Christine Ayu Nurchayanti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Aditya Wisnu Wardana, seorang bocah berusia 9 tahun, bangga menjadi pemain ludruk.
Ditemui reporter TribunJatim.com pada Rabu (14/11/2018), Aditya Wisnu Wardana mengatakan hal yang menjadi motivasinya untuk bermain seni ludruk.
"Ikut ludruk karena cinta sama seni budaya," ucap Aditya Wisnu Wardana saat ditemui di Surabaya.
Selama bermain ludruk, Aditya Wisnu Wardana mengaku tidak menemukan kesulitan.
Ia juga mengaku tidak malu terhadap teman-temannya.
• Temukan Kekurangan di Lapas dan Rutan saat Sidak, Ninik Rahayu: Perlu Kebijakan dari Pemerintah
• Sanggar Suco Tirto Jombang Pukau Penonton di Parade Ludruk Muda, Latihan 4 Hari dan Punya Jargon
Bahkan, ia menyatakan kebanggannya.
Ia mengaku menyukai ludruk karena baginya ludruk adalah kesenian yang asyik untuk dipelajari.
Sementara itu, bagian yang paling ia suka dari ludruk adalah kidung.
Kidung adalah semacam nyanyian yang dinyanyikan oleh pemain ludruk saat berada di atas panggung.
Selain menyukai ludruk, Aditya Wisnu Wardana mengatakan ia juga menjadi dalang di Jombang.
Ia belajar mendalang dari kelas 1 SD.
Aditya Wisnu Wardana kemudian menitipkan pesan kepada teman-temannya.
"Jangan malu mencintai seni budaya Jawa. Nguri-uri budoyo. Artinya melestarikan budaya," tutupnya.