Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman Tutup TMMD ke-103 di Kabupaten Bondowoso
Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, resmi ditutup Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).
TRIBUNJATIM.COM - Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, resmi ditutup Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tatang Sulaiman, Selasa (13/11/2018).
Usai bertemu dengan para tokoh agama dan masyarakat pada malam harinya di pendopo Kabupaten, paginya Letjen TNI Tatang Sulaiman bertindak sebagai Irup Upacara Penutupan TMMD ke-103 di Alun-alun Bondowoso.
Pada kesempatan tersebut, Letjen TNI Tatang Sulaiman membacakan amanat tertulis dari Kasad Jenderal TNI Mulyono di hadapan Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, Komandan Korem (Danrem) 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Lukman Hasyim (Han), beberapa pejabat teras Makodam V/Brawijaya, Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin, Kapolres Bondowoso, AKBP Ferbriansyah, dan pejabat Pemda Bondowoso lainnya.
• Pria Lulusan SD Perakit Pistol Asal Lumajang Pasarkan Produknya Ilegal ke Bondowoso Hingga Pontianak
Melalui amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Letjen TNI Tatang Sulaiman, Kasad Jenderal TNI Mulyono mengatakan, jika di setiap berlangsungnya kegiatan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD), semua pihak dapat menyaksikan langsung semangat kebersamaan dan gotong-royong dari seluruh anggota TNI/TNI AD, Polri, dan masyarakat dari berbagai kalangan.
“Inilah yang menjadi refleksi kekuatan yang sangat besar dari segenap komponen bangsa yang memiliki visi dan misi yang sama, khususnya dalam mengatasi setiap problem pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” jelas Kasad Jenderal TNI Mulyono dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Letjen TNI Tatang Sulaiman tersebut, Selasa (13/11/2018).
Semangat kebersamaan yang dimaksud tersebut merupakan hakikat dari Kemanunggalan antara TNI dan rakyat.
• 7 Air Terjun Paling Tinggi di Pulau Jawa, Ada yang dari Probolinggo dan Nganjuk
Untuk itu, Letjen Tatang Sulaiman mengimbau kepada seluruh pihak, untuk memelihara sekaligus meningkatkan Kemanunggalan tersebut.
“Oleh karena itu, saya selaku penanggung jawab operasi, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut berpartisipasi mendukung berjalannya TMMD di seluruh wilayah,” ungkap Letjen TNI Tatang Sulaiman.
Saat ini, menurutnya terdapat 50 desa di kota/kabupaten se-Indonesia yang ditetapkan menjadi sasaran berlangsungnya program TMMD ke-103, dimana daerah tersebut merupakan wilayah yang sulit terjangkau dalam pembangunan.
• Buka Jambore OSTB IV 2018, Bupati Lumajang Berpesan Pelajar Harus Jadi Pelopor Tanggap Bencana
Setelah upacara, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman meyampaikan bahwa TMM di Bondowoso dilaksanakan di Desa Solor, Kecamatan Cermai, yang merupakan sebuah desa yang cukup tertinggal dibandingkan desa-desa di Bondowoso lainnya.
Hal ini karena kondisi tanah yang relatif tandus dan infrastruktur yang masih terbatas.
Lebih lanjut, Letjen TNI Tatang Sulaiman menyampaikan bahwa selain program kegiatan fisik, TMMD di Desa Solor juga meliputi program non-fisik.
Sasaran fisik di Desa Solor meliputi pembangunan SD Filial, musala, semenisasi, Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan masih banyak sasaran kegiatan fisik lainnya.
• TMMD ke 103 di Kabupaten Kediri, Bahagianya Mbah Usrek Rumahnya Direhab Tentara
Sedangkan kegiatan non-fisiknya meliputi pelayanan KB, pengarahan wawasan kebangsaan, pelatihan home industri, khitanan massal dan lain-lain.
“Perlu saya sampaikan bahwa konsep imunitas bangsa yang tadi disampaikan dalam amanat Kasad, pada dasarnya merupakan wujud kepedulian dan keprihatinan TNI-AD dalam memandang persoalan sosial yang berakar dari perubahan sikap hidup dan pudarnya nilai-nilai luhur bangsa,” jelas Letjen TNI Tatang Sulaiman.