Kota Kediri Peringati Hari Toleransi Internasional
Kota Kediri menggelar Peringatan Hari Toleransi Internasional yang digelar di rumah dengan arsitektur tua atas nama B Poedijo Hartono di Jl Brawijaya
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kota Kediri menggelar Peringatan Hari Toleransi Internasional yang digelar di rumah dengan arsitektur tua atas nama B Poedijo Hartono di Jalan Brawijaya 21, Jumat (16/11/2018) malam.
Pada acara ini, rumah tua dengan gaya arsitektur lama itu menjadi latar peringatan Hari Toleransi Internasional. Peringatan Hari Toleransi Internasional ini juga diikuti puluhan anak-anak muda yang menampilkan berbagai kreatifitasnya. Ada yang menampilkan atraksi Wushu, Barangsai, Hadrah, jurus silat dan musikalisasi puisi.
Sedangkan di dalam rumah telah disulap menjadi galeri pameran foto "5 Generasi" oleh Freddy A Lempas dari Kelas Pagi Kediri.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang hadir mengemukakan, di Kota Kediri, toleransi bukanlah hal baru. Karena sejak 1998, Paguyuban Antar Umat Beragama (PAUB) sudah ada mengisi harmoni di Kota Kediri.
Walikota yang biasa disapa Mas Abu juga bersyukur peringatan Hari Toleransi Internasional di Kota Kediri berlangsung meriah dengan berbagai penampilan dari berbagai etnis.
• Preview Bali United vs Persebaya Surabaya, Ambisi Djanur Lanjutkan Trend Positif Bajul Ijo
"Saya bersyukur rekan-rekan bersama di sini ada berbagai macam penampilan bersatu padu. Alhamdulillah kita sebenarnya sudah punya PAUB sejak lama bahkan sebelum FKUB ada dan tetap terjaga sampai sekarang," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Untuk itu seluruh masyarakat harus ikut berpartisipasi menjaga keberagaman tetap harmoni.
"Ini adalah budaya dan kehidupan sosial kita. Setiap warga, setiap orang yang ada di Kota Kediri harus ikut bertanggungjawab menjaga toleransi," tandasnya kepada TribunJatim.com.
Karena toleransi adalah wujud dari harmoni kita semua. Apalagi harmoni Kediri adalah cerminan dari warga Kota Kediri yang sudah di survey, di kaji dan ini ada mewakili warga Kota Kediri.
Walikota juga menyebutkan, anak muda sekarang cenderung lebih suka bersilaturahmi menggunakan gadget.
• Kiai Maruf Targetkan Bisa Raih Suara 70 Persen di Pasuruan
Padahal menurut Walikota, silaturahmi secara langsung itu lebih baik, asyik dan tidak akan menimbulkan salah paham. Karenanya, Mas Abu menghimbau orangtua untuk mengajak anak-anak untuk menjaga bersilaturahmi bersama-sama.(dim/TribunJatim.com)