Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ribuan Telur Diarak pada Festival Endhog-endhogan untuk Peringati Maulid Nabi Muhammad di Banyuwangi

Ribuan kembang endhog diarak dari empat penjuru menuju ke titik kumpul di depan Kantor Pemda Banyuwangi, dalam Festival Endhog-Endhogan.

Penulis: Haorrahman | Editor: Dwi Prastika
SURYA/HAORRAHMAN
Ribuan kembang endhog diarak dari empat penjuru menuju ke titik kumpul di depan Kantor Pemda Banyuwangi, dalam Festival Endhog-Endhogan yang digelar dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad, Selasa (20/11/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Ribuan kembang endhog diarak dari empat penjuru menuju ke titik kumpul di depan Kantor Pemda Banyuwangi, dalam Festival Endhog-Endhogan yang digelar dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad, Selasa (20/11/2018) sore.

Ribuan endhog (telur) itu, ditaruh ditangkai bambu yang dihias bunga kertas.

Hal ini dikenal luas dengan sebutan kembang endhog.

Kembang endhog tersebut lantas dirangkai di judang, yaitu sebuah tempat berhias yang menjadi papan kembang endhog.

Hadiri Peringatan Maulid Nabi, Bupati Anas Minta Warga Selipkan Doa untuk Banyuwangi

Satu Terduga Pelaku Penyerangan Anggota Polsek Paciran Merupakan Pecatan Polres Sidoarjo Tahun 2011

Ada yang terbuat dari pelepah pisang, gabus dan lain sebagainya.

Yang membuat tambah meriah, ribuan kembang endhog yang tersaji di ratusan judang tersebut di arak keliling.

Ada yang dari timur, barat, utara, dan selatan.

Ribuan kembang endhog diarak dari empat penjuru menuju ke titik kumpul di depan Kantor Pemda Banyuwangi, dalam Festival Endhog-Endhogan yang digelar dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad, Selasa (20/11/2018).
Ribuan kembang endhog diarak dari empat penjuru menuju ke titik kumpul di depan Kantor Pemda Banyuwangi, dalam Festival Endhog-Endhogan yang digelar dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad, Selasa (20/11/2018). (SURYA/HAORRAHMAN)

Masing-masing penjuru dilengkapi dengan tabuhan rebana dan tarian kuntulan.

Masing-masing peserta juga membawa ancak yang berupa makanan siap saji.

Menurut Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widiyatmoko mengatakan, Festival Endhog-Endhogan merupakan bagian dari ekspresi khas kecintaan masyarakat Banyuwangi kepada Nabi Muhammad.

DPRD Menyetujui Rancangan APBD Banyuwangi 2019 sebesar Rp 3,1 Triliun

PT ASDP Tutup Dermaga LCM Ketapang Banyuwangi, Jalur Kendaraan Lewat Pintu Dermaga MB dan Ponton

"Tradisi endhog-endhogan ini, merupakan tradisi yang khas Banyuwangi. Tak ada di tempat lain. Ini adalah bentuk ekspresi kecintaan warga Banyuwangi kepada Nabi Muhammad," kata Yusuf.

Kembang endhog sarat dengan nilai-nilai filosofis.

Hiasan bunga pada bambu hingga buah berbentuk telur memiliki makna tersendiri.

"Ini adalah visualisasi dari kelahiran Nabi Muhammad yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Bambu yang tak berbunga dan berbuah, bisa berbunga dan berbuah berkat rahmat Allah yang diberikan atas kelahiran Nabi Muhammad," jelasnya.

Tradisi Keresan, Cara Warga Desa Mangelo Sooko Mojokerto Sambut Maulid Nabi Muhammad

Kondisi Bripka A, Polisi yang Diserang Orang Tak Dikenal di Lamongan telah Membaik usai Operasi Mata

Lebih dari itu, lanjut Yusuf, yang terpenting dari peringatan Maulid Nabi tersebut adalah semangat untuk meneladaninya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved