Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pendaftaran CPNS 2018

Surabaya Krisis Guru, Risma dan Pejabat Pemkot Surabaya Siap Jadi Tenaga Pangajar

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengeluhkan kekurangan pegawai di Pemkot Surabaya. Terutama lantaran tenaga guru yang terus menurun tahunnya.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
(Surya/Fatimatuz zahroh)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Sekkota Surabaya Hendro Gunawan dan jajaran kepala dinas Pemkot Surabaya saat makan bersama di hari ulang tahun Risma yang ke 57 di rumah dinas Jalan Sedap Malam, Selasa (20/11/2018). Fatimatuz zahroh/surya. 

 TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengeluhkan kekurangan pegawai di Pemkot Surabaya. Terutama lantaran tenaga guru yang terus menurun tahunnya.

Dikatakan Risma, Selasa (20/11/2018), saat awal ia menjabat sebagai wali kota di periode pertama, jumlah aparatur sipil negara Pemkot jumlahnya 23 ribu.

Saat ini jumlahnya aparatur sipil negara Pemkot Surabaya hanya tersisa 13 ribu saja. Banyak yang pensiun, terutama paling banyak dari elemen guru.

"Sebulan itu sebulan ada 30 orang guru yang pensiun. Makanya aku sedih, bingung aku," kata Risma kepada TribunJatim.com.

Pertahunnya guru yang pensiun bisa sampai 400 orang.

Dinkes Kota Blitar Imbau Perempuan Hati-hati Beli Kosmetik secara Online, Begini Indikasi Amannya

Beberapa kasus, selain pensiun, yang menbuat guru Surabaya terus berkurang adalah karena guru SD memutuskan untuk pindah wilayah.

Diceritakan Risma, guru SD banyak yang saat masuk golongan dua, sehingga masih muda. Lalu mereka menikah dan ikut suami ke luar kota.

"Aku sampai pusing. Sampai ngerayu suaminya biar kerja di Surabaya saja, tapi ya gimana coba," kata Risma kepada TribunJatim.com.

Beberapa upaya dilakukan Pemkot, selain melakukan perekrutan tenaga kontrak juga melakukan penggabungan sekolah untuk mencukupi tenaga pengajar.

Saking bingungnya, beberapa kali Risma rapat dengan sekda dan juga jajaram pimpinan organisasi pimpinan daerah di Pemkot.

Risma mengatakan pada jajarannya, semua harus siap jika suatu saat Kota Surabaya benar terjadi krisis tenaga pengajar, maka sekda dan jajarannya juga harus siap turun mengajar di kelas.

"Kalau gini terus ya kita turun ikut mengajar. Gimana lagi? Makanya aku bilang ke sekda, ayo pak sekda mau ngajar apa. Aku juga ngajar nanti," kata Risma sembari tertawa.

Nabella Gabrella Kuak Sisi Negatif Angel Lelga Saat Pernikahan: Ibu Kandung Lo Sendiri yang Cerita

Jika harus mengajar, ia mengaku akan memilih untuk mengajar bahasa daerah. Ia akan belajar mengajar bahasa daerah.

"Aku tak belajar bahasa daerah dulu. Aku mau mengajar bahasa daerah saja," tegasnya kepada TribunJatim.com
.

Ia berhaarap krisis pegawai khususnya di bidang tenaga pengajar bisa segera teratasi. Termasuk dari seleksi CPNS yang tahun dilakukan.

Tahun ini dalam seleksi CPNS, Pemerintah Kota Surabaya membuka sebanyak 442 formasi yang dibuka untuk seleksi CPNS 2018.

Dari 442 formasi yang dibuka, terdiri dari 334 lowongan untuk tenaga pendidikan, 49 lowongan untuk tenaga kesehatan, 32 lowongan untuk tenaga teknis dan sebanyak 17 lowongan untuk eks tenaga honorer kategori 2. (fatimatuz zahroh/TribunJatim.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved