Peternak Kesulitan Jagung, Bulog Tulungagung Dapat Alokasi 30.000 Jagung Impor
Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre 5 Tulungagung mendapatkan alokasi 30.000 ton jagung impor, dari total 60.000 ton kuota untuk Jawa Timur.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre 5 Tulungagung mendapatkan alokasi 30.000 ton jagung impor, dari total 60.000 ton kuota untuk Jawa Timur.
Tingginya alokasi untuk Bulog Sub Divre Tulungagung karena permintaan peternak yang sangat tinggi.
Bahkan menurut Kepala Bulog Sub Divre 5 Tulungagung, Krisna Murtiyanto, para peternak sudah pada tingkat kekurangan jagung.
• Dinkes Tulungagung Temukan Kotoran Tikus di Antara Kemasan Makanan saat Sidak ke Penjual Oleh-oleh
• Edarkan Pil Dobel L di Kediri, Dua Pria Dibekuk Unit Reskrim Polsek Pare
Sebelumnya Krisna Murtiyanto mengaku telah meminjam jagung dari sejumlah perusahaan pakan untuk memenuhi kebutuhan petani.
Jagung pinjaman ini mencapai 11.000 ton.
"Total 11.000 ton itu berdasar permintaan dari peternak di Tulungagung dan Blitar. Jagung itu akan dibayar setelah impor asal Brasil merapat di pelabuhan," terang Krisna Murtiyanto, Senin (10/12/2018).
Jagung ini dijual kepada peternak seharga Rp 4.000 per kilogram.
• Update CPNS 2018, 1.169 Peserta Lolos SKD CPNS Tulungagung, 26 Formasi Masih Kosong
• Pembangunan Pasar Burung Blitar Selesai, Pedagang Dijadwalkan Pindah Tahun Depan
Jauh lebih murah dibanding harga pasar yang sudah tembus Rp 5.500 per kilogram.
Rencananya jagung asal Brasil ini tiba di Teluk Lamong Rabu (12/12/2018).
Jagung langsung ditempatkan di gudang sewa milk Bulog di Romokalisari Gresik.
Saat ini Bulog juga telah mengumumkan kepada para peternak yang butuh jagung, agar lekas mengajukan permohonan.
• 23 Tahun Jual Boraks di Pasar Lawang Malang, Pedagang Mengaku Tak Tahu Efek Buruk Bleng
• PSBK Blitar Vs Persatu Tuban, Unggul 1-3 atas Tuan Rumah, Persatu Melenggang ke Delapan Besar Liga 3
Sebab Bulog hanya akan mengambil jagung ke Grasik, sesuai order dari para peternak.
Untuk bisa membeli jagung impor harus dari kelompok tani.
Selain itu harus ada surat pernyataan tidak akan memperjualbelikan jagung impor, sebab dikhawatirkan ada tengkulak yang akan memanfaatkan jagung impor ini.
"Harganya kan memang jauh lebih murah dari harga pasar saat ini. Jadi jangan sampai tengkulak mengambil untung ," tambah Krisna Murtiyanto.
• Awalnya Iseng, Ibu Rumah Tangga di Kota Blitar Mengkreasi Sabun Mandi Jadi Bunga Hias
• 4 Fakta Kebakaran 17 Rumah di Kapasan Dalam Surabaya, Soal Pemicu hingga Terbesar Sepanjang 2018