Surabaya Punya Pengobatan Katarak Berstandar Internasional
Klinik Mata Java Cataract & Refractive Center yang terletak di kawasan Raya Darmo, Surabaya ini telah lebih dari tiga tahun menyediakan layanan keseha
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penyembuhan katarak tidak bisa dilakukan dengan metode konvensional dan secara massal melalui bakti sosial, karena hasil yang dicapai tidak prima atau dengan standar biasa.
Untuk itu masyarakat banyak yang memilih ke Jakarta atau ke luar negeri untuk melakukan operasi atau penyembuhan mata. Karena perlengkapan dan tenaga ahli yang memadai.
Untuk bisa memberikan fasilitas di Jatim, Java Cataract & Refractive Center bekerjasama dengan JEC Eye Hospitals and Clinics untuk hadir di Surabaya.
Founder Klinik Mata Java Cataract & Refractive Center, dr Hendrian Dwikoloso Soebagjo SpM(K) mengatakan kerjasama yang dilakukan untuk operasional Iayanan kesehatan mata terpadu dan berkualitas internasional.
• Kabar Wali Kota Surabaya Pingsan, Dibantah Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser :Tidak Benar
"Apalagi Indonesia masuk dalam wilayah rawan katarak atau kebutaan. Berdasar data yang dimilikinya, saat ini terdapat sebanyak 4 orang dari setiap 1.000 jiwa di Indonesia mengalami katarak," urainya kepada TribunJatim.com.
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Java Cataract & Refractive Center dan JEC Eye Hospitals and Clinics di Surabaya, Rabu malam (12/12/2018).
"Kerjasama dengan JEC tersebut akan semakin melengkapi dan meningkatkan layanan kesehatan rnata di Java Cataract & Refractive Center, sehingga masyarakat Jawa Timur dapat lebih mudah dan cepat mendapatkan penanganan berkelas internasional tanpa perlu ke luar kota atau luar negeri," jelasnya kepada TribunJatim.com.
Klinik Mata Java Cataract & Refractive Center yang terletak di kawasan Raya Darmo, Surabaya ini telah lebih dari tiga tahun menyediakan layanan kesehatan mata terpadu bagi pasien di Surabaya dan kota-kota di sekitarnya.
Klinik ini mampu menampung sekitar 10.000 pasien setiap tahunnya. Selain fasilitas untuk pemeriksaan dan konsultasi pasien yang nyaman, klinik ini juga menyediakan fasilitas edukasi, ruang operasi, serta fasilitas optik dan farmasi.
• Mengenal Eril Arioristanto Dardak, Adik Ipar Arumi Bachsin yang Meninggal Muda di Usia 21 Tahun
"Langkah ini (kerjasama) merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan target Indonesia bebas kebutaan pada tahun 2020. Apalagi dengan sudah adanya fasilitas Jaminan Kesehatan Masyarakat, pihaknya berharap pemerintah bisa memahami bahwa upaya massif harus terus dilakukan," ungkapnya kepada TribunJatim.com.
Salah satu pelayanan standar internasional yang ditawarkan yaitu dengan teknik operasi yang mengukur lensa yang ditanam dengan sebaik-baiknya seperti yang dimiliki pada Klinik Mata Java Cataract & Refractive Center, pasien akan mencapai penglihatan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Pemerintah masih punya utang kepada masyarakat untuk mengejar backlog, yakni dalam setahun katarak dan belum bisa disembuhkan secara keseluruhan. Karena ada sisa yang harus dilakukan di tahun 2019 yakni sekitar 30 sampai 40 persen dari jumlah penderita katarak yang harusnya bisa disembuhkan," tandasnya.
Oleh karena itu pemerintah diharapkan bisa memperluas layanan kesehatan mata, karena harusnya tidak ada lagi kuota pasien katarak dalam Jaminan kesehatan Masyarakat seperti yang selama ini terjadi.
Sementara itu Presiden Direktur JEC Korporat, dr Johan A. Hutauruk SpM(K) menambahkan kerjasama yang dilakukannya merupakan upaya JEC dalam mewujudkan komitmen memperluas jangkauan layanan kesehatan mata di luar Jakarta, sehingga masyarakat lebih menyadari pentingnya kesehatan mata yang juga berdampak pada meningkatkan kualitas hidup.
”Kami juga berharap kerjasama dengan Klinik Mata Java Cataract & Refractive ini bisa menjawab kebutuhan masyarakat di Jawa Timur, khususnya Surabaya terhadap layananan kesehatan mata yang terpadu dan berkualitas internasional," ujarnya.