Natal dan Tahun Baru
Kisah Toleransi dari Wanita Muslim Kota Malang Pembuat Boneka Natal
Sri Kurnia Mahiruni adalah seorang perempuan asal Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim, Aminatus Sofya
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sri Kurnia Mahiruni adalah seorang perempuan asal Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang.
Sehari-harinya, ia membuat boneka berbahan dasar kaos kaki yang dibentuk menjadi berbagai macam karakter, beberapa di antaranya bertema Natal dan Tahun Baru.
Produk-produk bertema Natal tak membuat semangat wanita muslim ini kendor. Dia bahkan punya pengalaman menarik, ketika anaknya menanyakan hal ini.
"Ma, kenapa kita sebagai muslim kok membuat boneka Natal?," cerita Sri.
(Kisah Mukhlis Abdul Kholik, Bocah SD yang Rela Merangkak ke Sekolah, Kini Jadi Sorotan Media Asing)
"Saya jawab, 'Di Indonesia ini majemuk, tidak hanya Islam. Jadi kalau cuman buat boneka ya boleh. Itu toleransi," kata Sri.
Sri menyebut, tidak semua anggota keluarganya beragama islam. karena itu, hidup dalam keberagaman agama menjadi sebuah hal biasa untuknya.
Kepada anaknya pula, Sri mengajarkan untuk saling menghargai dan toleran kepada pemeluk agama lain.
"Tidak ada masalah (terhadap perbedaan)," katanya.
(Monumen Ponti PON XV 2000 Sidoarjo Tak Terurus, Dindingnya Ditumbuhi Lumut)
(Kisah Mukhlis Abdul Kholik, Bocah SD yang Rela Merangkak ke Sekolah, Kini Jadi Sorotan Media Asing)
Menjelang perayaan Natal, pesanan boneka buatan Sri naik sampai 100 persen. Saat ini saja, 50 hingga 100 boneka dihasilkan khusus edisi Natal.
"Kalau rata-rata perbulan bisa 300 boneka, " kata perempuan berjilbab itu.
Rata-rata, Sri bisa memproduksi satu boneka dalam waktu 1 jam hingga 1 minggu.
Harga boneka buatan Sri dihargai mulai Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu.
"Tergantung kerumitannya," ucap Sri.
Usaha boneka kaos kaki yang digeluti Sri telah berjalan selama tiga tahun.
Kamu yang tertarik ingin membeli boneka karya Sri, bisa langsung mampir beli produknya di Perum Oma View dan Hotel Atria, Kota Malang.
(Menengok Kerajinan Anyaman Caping Bambu di Desa Sukolilo Lamongan, Turun Temurun Sejak 1940-an)
(Ada 387 Napi di Jatim Yang Dapat Remisi Natal, Potongan Tahanan Paling Lama Dua Bulan)