118 Nelayan Surabaya Terima Program Aplikasi Laut Nusantara XL & Kementerian Kelautan dan Perikanan
PT XL Axiata Tbk atau XL Axiata melanjutkan program aplikasi Laut Nusantara kepada 118 nelayan di Greges, Asemrowo, Surabaya.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Ani Susanti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PT XL Axiata Tbk atau XL Axiata melanjutkan program aplikasi Laut Nusantara kepada 118 nelayan di Greges, Asemrowo, Surabaya.
Para nelayan itu mendapatkan aplikasi sekaligus device atau telepon seluler yang bisa mereka manfaatkan untuk menangkap ikan.
"Jadi lewat aplikasi ini, nelayan tidak perlu mencari ikan. Tapi menangkap ikan. Lewat device yang kami bagikan, ada aplikasi yang bisa memberi petunjuk lokasi ikan, kondisi cuaca, perkiraan bahan bakar minyak (BBM) yang harus digunakan, dan pendukung nelayan lainnya," kata Head of Social Innovation Project XL Axiata, Siti Siswandari, disela penyerahan aplikasi dan device, Kamis (27/12/2018).
Program ini merupakan kerja sama XL dengan Balai Riset dan Observasi Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang berlangsung sejak delapan bulan lalu.
• Trafik Layanan Data XL Axiata Akan Naik Selama Tahun Baru, Banyak di Area Wisata Surabaya dan Medan
XL mentargetkan ada 3.000 nelayan penerima device ini.
Namun, untuk aplikasi Laut Nusantara bisa diakses melalui operator apapun dan saat ini telah tercatat sekitar 6.000 uploader.
"Sedangkan target 3.000 nelayan yang menerima device saat ini hanya kurang 150 unit. Targetnya awal Januari 2018 kami salurkan ke nelayan di Indramayu," jelas Siti.
Group Head XL Axiata East Region, Mochamad Imam Mualim menambahkan, program pemberian device dan aplikasi ini tidak hanya berjalan sesaat.
"Tapi juga berkesinambungan. Khusus untuk nelayan Greges semoga ini bisa memberi manfaat mengingat mereka saat ini sudah harus melaut lebih jauh untuk mendapatkan ikan," paparnya.
• Selama Libur Natal dan Tahun Baru, XL Axiata Perkuat Sinyal 4G LTE di Jalur Tol Trans Jawa
Hal itu diakui oleh Amin, perwakilan nelayan Greges, yang mengakui bila lahan melaut mereka yang ada di teluk Utara Surabaya saat ini sudah terkena industri pelabuhan.
"Sehingga kami harus keluar jauh dari teluk Surabaya. Dan dengan aplikasi ini kami sangat terbantu mengingat kami bisa memprediksi akan kemana untuk mendapatkan ikan," ucap Amin.(rie/Sri Handi lestari).