Mengalami Perubahan Mood dan Suasana Hati Bukan Berarti Seseorang Mengidap Bipolar, Lho!
Selama perubahan suasana tersebut tidak mengganggu aktivitas, tutur Utari Diah Kusumawardhani, tidak dikategorikan sebagai gangguan bipolar.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan wartawan TribunJatim.com, Christine Ayu Nurchayanti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mengalami perubahan mood atau suasana bukan berarti mengidap gangguan bipolar.
Psikiatri RSUD Dr Soetomo, dr Utari Diah Kusumawardhani SpKJ, ungkap bahwa perubahan suasana pada seseorang ialah sesuatu yang wajar.
"Manusia tidak mungkin setiap hari mood-nya normal. Pasti pernah senang dan sedih," tuturnya, Rabu (2/1/2019).
Selama perubahan suasana tersebut tidak mengganggu aktivitas, tutur Utari Diah Kusumawardhani, tidak dikategorikan sebagai gangguan bipolar.
Karakteristik gangguan bipolar, lanjutnya, ialah memilki perubahan mood yang drastis yang menganggu aktivitas.]
• Ternyata Bipolar Bukan Kepribadian Ganda, Ini Penjelasan Psikiater
"Karena sedihnya hingga tidak bisa beraktivitas. Karena senangnya tidak bisa beraktivitas. Sampai tidak bisa lagi bekerja, kuliah, dan kegiatan lainnya. Itu dinamakan gangguan bipolar," tutur Utari Diah Kusumawardhani.
Pada bipolar, tutur Utari Diah Kusumawardhani SpKJ, ada masa yang disebut episode depresi dan mania.
"Ketika depresi, mood turun drastis sehingga menarik diri, bahkan ingin bunuh diri," lanjutnya.
"Ketika mania, mood naik drastis sehingga memiliki energi yang berlebihan," lanjut Utari Diah Kusumawardhani.
Sementara perubahan suasana normal, tidak mengalami kondisi seperti di atas.