Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dukung Satgas Anti Mafia Tepat, Ketua Asprov PSSI Jatim: Kami Siap Bantu Data Bila Dibutuhkan

Langkah Polri untuk membentuk Satgas Anti Mafia dirasa masyarakat cukup tepat untuk memperbaiki sistem persepakbolaan Indonesia.

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Anugrah Fitra Nurani
SURYA/ERFAN HAZRANSYAH
Cholid Ghoromah (Exco Bidang Kompetisi), Ahmad Riyadh (Ketua Asprov PSSI Jatim) dan Amir Burhanuddin (Sekretaris Asprov), Senin (13/4/2017). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Langkah Polri untuk membentuk Satgas Anti Mafia dirasa masyarakat cukup tepat untuk memperbaiki sistem persepakbolaan Indonesia.

Hal ini juga diiyakan oleh Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Jatim.

Asprov PSSI mengaku siap untuk memasok data yang diperlukan bilamana dibutuhkan Satuan Tugas Antimafia Bola Kepolisian Republik Indonesia.

Perihal tersebut disampaikan langsung Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh kepada awak media pada Kamis (3/1/2019) sore.

(Laporan Sumbangan Dana Kampanye Nihil, Gerindra Jatim: Caleg Melakukan Kampanye secara Swadaya)

(Anjasmara Bongkar Identitas Netizen Penghina Dian Nitami Berkat Bantuan Warganet yang Baik)

Riyadh menilai, langkah Polri untuk membentuk Satgas Antimafia Bola sangat tepat.

"Kami mendukung langkah Polri yang sudah membentuk Satgas Antimafia Bola, sebab kasus mafia bola yang ikut mengatur skor pertandingan adalah sebuah tindak pidana," beber Riyadh kepada awak media, Kamis (3/1/2019).

Riyadh menambahkan, hal tersebut dapat mengubah kondisi persepakbolaan Indonesia menjadi jauh lebih baik.

Kata Riyadh, seyogyanya PSSI berterima kasih pada Polri yang mengambil langkah tegas untuk membentuk Satgas Antimafia Bola dalam membekuk para pelaku pengaturan skor.

Dengan dibentuknya Satgas Antimafia Bola, Polri tak akan tinggal diam bila memang ada anggota Asprov PSSI Jatim yang terlibat pengaturan skor.

(Hukum Mempercayai Anak Indigo menurut Ustaz Abdul Somad, Terkait Ditempeli Jin-jin)

(Update Kasus Bayi Dikubur Hidup-hidup di Sidoarjo, Pengakuan Penjaga Makam Saat Temukan Kuburan Bayi)

"Kalau bisa, pelaku mafia bola dihukum berat, kami juga siap membantu dengan cara memberikan data bila diminta Satgas Antimafia Bola Polri guna memberantas mafia bola yang sudah merusak persepakbolaan di Indonesia," imbuhnya.

Menurut Riyadh, hal tersebut seharusnya menjadi tugas PSSI.

Namun, Polri telah mengambil langkah tegas untuk memberantas mafia sepak bola itu ditegaskannya kembali sangatlah tepat.

(Untuk Kepala Lapas Lowokwaru Malang Baru, Sutiaji Sampaikan Pesan Khusus Terkait Pelayanan Kinerja)

(Permenkes 71 Tahun 2013 Berlaku, BPJS Kesehatan Malang Jamin Tidak Ada Pembatasan Layanan)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved