Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Isi Kuliah Umum di IPDN, Pakde Karwo Tekankan Pentingnya Leadership dalam Birokrasi pada Para Praja

Gubernur Jawa Timur, Pakde Karwo menekankan pentingnya faktor kepemimpinan atau leadership dalam memimpin birokrasi.

ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Pakde Karwo Saat menjadi narasumber dalam Kuliah Umum Administrative Reform Birokrasi Melayani "Pelayanan Publik untuk Kesejahteraan" di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Sulawesi Utara, Tampusu, Selasa (15/1/2019). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo menjadi narasumber dalam Kuliah Umum Administrative Reform Birokrasi Melayani "Pelayanan Publik untuk Kesejahteraan" di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Sulawesi Utara, Tampusu, Selasa (15/1/2019).

Dalam kesempatan itu, Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, menekankan pentingnya faktor kepemimpinan atau leadership dalam memimpin birokrasi.

Karena leadership menentukan lima puluh persen keberhasilan birokrasi, sebab kebijakan publik (public policy) digerakkan oleh pemimpin atau leader. 

Soekarwo Raih Penghargaan Nirwasita Tantra 2018, Ini Prestasi Pakde Karwo untuk Jawa Timur

Jelang Event Politik Nasional, Sekdaprov Jatim Ingatkan Pers Harus Tampil Berimbang

Di hadapan 174 praja IPDN, Pakde Karwo juga mengatakan, seorang pemimpin diharapkan mampu melakukan tiga strategi utama guna mewujudkan pelayanan publik yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Ketiganya adalah memberdayakan masyarakat, membuat inovasi pelayanan publik, dan transparansi,” lanjut orang nomor satu di Jawa Timur ini.

Untuk strategi pertama, Pakde Karwo menegaskan, masyarakat harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, atau yang dikenal dengan istilah partisipatoris.

Pakde Karwo Sebut Kerja Sama Antardaerah Mampu Tingkatkan Daya Saing Potensi Daerah

“Pemimpin harus melibatkan masyarakat dan stakeholder dalam merumuskan kebijakan, kita harus mendengar apa yang dibutuhkan rakyat, bukan memutuskan sepihak,” tegasnya.

Dari mendengarkan rakyat itulah, imbuh gubernur yang juga menjadi Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini, pemimpin bisa melakukan strategi kedua, yakni melahirkan inovasi pelayanan publik yang tepat sasaran dan bisa memuaskan, serta meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Pakde Karwo lantas mencontohkan, sebuah Puskesmas di Blitar yang letaknya di pinggir sawah.

Ibu Muda di Kota Blitar Ubah Peralatan Dapur Jadi Hiasan Ruangan Cantik

Jika pada umumnya Puskesmas buka jam 07.00-12.00 WIB, maka Puskesmas tersebut buka dari jam 16.00-22.00 WIB.

Pakde Karwo mengatakan, ini karena pemimpin Puskesmas tersebut mendengarkan kebutuhan warganya, yang sebagian besar adalah petani.

“Suatu hari, dokter yang juga pimpinan Puskesmas itu mengumpulkan warga. Dia bertanya, Puskesmas ini sebaiknya buka jam berapa? Kemudian warga menjawab, jam 16.00-22.00 WIB, karena pada pagi sampai siang masih bekerja di sawah. Akhirnya, dokter itu setuju. Inilah salah satu bentuk inovasi berdasarkan citizen’s charter,” imbuhnya. 

Orang nomor satu di Jawa Timur ini melanjutkan, pelayanan publik juga harus transparan dan akuntabel, mulai dari persyaratan, biaya, hingga waktunya harus jelas.

Respon Wali Kota Risma Soal Surabaya Raih Adipura Kencana 9 Kali: Malu Aja Kalau Kota Saya Kotor

Hal ini bisa dicapai dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI).

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved