Kampus di Surabaya
Kerjasama dengan Kampus Thailand, ITS: SUT Gandeng Perusahaan untuk Latih Entrepreneurship Mahasiswa
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan bekerjasama dengan universitas ternama di Thailand, yakni Suranaree University of Technology
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan bekerjasama dengan universitas ternama di Thailand, yakni Suranaree University of Technology (SUT) melalui program joint degree.
Sekretaris Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Agnes Tuti Rumiati mengatakan, negara Thailand memiliki kedekatan kultural dengan Indonesia.
Hal ini dinlai akan memudahkan mahasiswa ITS beradaptasi ketika berkuliah di sana.
Perempuan yang kerap disapa Tuti tersebut menilai SUT sangatlah luar biasa. Karena mampu mengembangkan fasilitas perguruan tinggi dan benar-benar menuju ke standarisasi internasional.
(CEO Arema FC Terjerat Dugaan Suap, Manajemen Harap Semua Pihak Junjung Asas Praduga Tak Bersalah)
Menariknya lagi adalah SUT memiliki satu pola yang berbeda dalam pengembangan bidang entrepreneurship.
“Jadi entrepreneurship benar-benar mereka (SUT, red) kerjakan sebaik-baiknya dengan menggandeng berbagai perusahaan di Thailand, tetapi tersistemik,” ujarnya, Rabu, (16/1/2019).
Kampus SUT mengajak perusahaan bergabung dalam sebuah unit bernama Student Entrepreneurship Development Academy (SEDA).
SEDA ini dikembangkan bersama perusahaan-perusahaan tersebut untuk membentuk kurikulum entrepreneurship yang membuat semua sivitas akademika di SUT berjiwa entrepreneur.
“Entrepreneur itu artinya tidak harus mereka menjadi seorang entrepreneur, tetapi mereka sudah memiliki jiwa entrepreneur apapun pekerjaan mereka nantinya dan ini sejalan dengan tujuan ITS yaitu menuju entrepreneurial university di 2035 mendatang,” ungkapnya.
(Kunci Motor Korban Lupa Dicabut, Pria Trenggalek Ini Malah Ambil Dua Ponsel Baru Yang Ada di Jok)
SEDA ini juga menghasilkan berbagai macam model training, berbagai kegiatan kerja sama dengan perusahaan hingga menghasilkan perusahaan start up.
Selain itu, SEDA juga menghasilkan kuliah wajib yang diajar oleh ahlinya.
“Kurikulum entrepreneurship di sana (SUT, red) langsung diajarkan pelaku usaha, sedangkan di ITS masih sebagai dosen tamu dalam kuliah umum. Itu yang ingin kita pelajari, bagaimana caranya mereka mengembangkan hal itu,” terangnya.
Tuti juga menekankan, yang paling penting dengan adanya MoA nantinya adalah bagaimana ITS bisa mengembangkan sistem yang terbangun di SUT tersebut dalam pengembangan entrepreneurship-nya.
(Kamu Mahasiswa ITS yang Ingin Kuliah di Thailand? Yuk Ikut Program Joint Degree, Ini Syaratnya)
(Diringkus Polisi Karena Diduga Edarkan Sabu, Pria Ini Mengaku Mantan Kekasih Artis Syahrini)