Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Pilu Nenek Muni'ah, Janda Pamekasan yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot

Muni'ah (75) seorang nenek warga Dusun Salatre Duak, Desa Rekkerrek, Kecamatan Palengaan menghabiskan masa tuanya seorang diri di gubuk reyot 2x3m

TRIBUNMADURA.COM/Kuswanto Ferdian
Nenek Muniah saat bercerita tentang kondisi hidupnya kepada sejumlah media di dalam gubuknya yang bolong-bolong di Dusun Salatre Duak, Desa Rekkerrek, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Kamis (17/1/2019). 

TRIBUNJATIM.COM - Muni'ah (75) seorang nenek warga Dusun Salatre Duak, Desa Rekkerrek, Kecamatan Palengaan Pamekasan, menghabiskan masa tuanya seorang diri di gubuk reyot berukuran 2 x 3 meter.

Sehari-hari ia masih menyempatkan waktu untuk bercocok tanam. Meski kerap kali penyakit encok dan asam urat kian menyakitkan tubuhnya akibat faktor usia.

Walau kondisi tubuhnya yang melemah, ia tetap berusaha keras untuk mendapatkan biaya hidup sehari-hari.

“Paha saya sebelah kanan sering sakit dan lutut saya asam urat. Dulu tidak ada biaya untuk berobat, sampai sekarang seperti ini. Sehari-hari saya bekerja bercocok tanam seperti menanam padi di belakang gubuk ini. Lahan ini punya orang, saya hanya bantu menanam," katanya, Kamis (17/1/2019).

(Warga Pesisir Pantai di Surabaya Diminta Waspada Pasang Laut Maksimum! Baca Ini)

(Jokowi Sebut Anaknya Tak Lulus CPNS Saat Debat Pilpres 2019, Faktanya Segini Nilai Kahiyang Ayu)

Muniah mengaku, untuk makan sehari-hari ia hanya menunggu belas kasihan dari tetangganya.

“Sekarang saya tidak sanggup kerja lain karena kondisi sudah tua. Meski bercocok tanam kadang saya sembari merangkak untuk menanam,” jelasnya.

Rumah gubuk berukuran 2x3 meter itu terbuat dari gedek (anyaman bambu) yang sudah berlubang, dengan atap genting seadanya.

Kondisi sebagian atap dan dinding telah lama rusak dan terbuka.

Akibatnya saat musim hujan, Nenek Muni'ah terpaksa tidur dalam keadaan basah kuyup dan kedinginan.

“Kalau hujan basah, karena atap dan dinding sudah banyak bocor, mau saya perbaiki tidak ada biaya. Saya berharap ada bantuan untuk memperbaiki rumah, karena kalau hujan basah,” harapnya.

(PSSI Tunjuk Stadion Jala Krida Bumimoro AAL, Surabaya jadi Venue Persinga vs Persebaya)

(Edric Tjandra Menikah, Luna Maya hingga Ayu Dewi Bagikan Momen Bahagia Sahabatnya, Intip Potretnya!)

Nenek Muniah bercerita, beberapa tahun lalu didatangi orang yang katanya dari Pemkab Pamekasan.

Orang itu melihat kondisi rumah dan akan memberikan bantuan untuknya. Namun sampai hari ini rumahnya tak kunjung diperbaiki.

“Dulu ada orang datang mendata rumah saya lalu di foto, katanya ingin diperbaiki. Tapi sampai sekarang tidak ada kabarnya," ujarnya.

Hasim, Sekretaris Desa Rekkerrek, Kecamatan Palengaan mengaku prihatin dengan kondisi Nenek Muni'ah.

Hasim mengatakan, beberapa waktu lalu ia mengajukan permohonan bantuan rumah kepada Pemkab Pamekasan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved