Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Platform Sipeko Karya Mahasiswa ITS Ini Hadirkan Solusi Pencegahan Kerusakan Dini Pembangkit Listrik

Platform yang diberi nama Integrasi Sistem Penentu Jadwal Komponen-komponen pada Power Plant Berbasis Internet of Things (Sipeko).

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Melia Luthfi Husnika
ISTIMEWA
Ahmad Haniful Auli dan Ni Putu Indira Melila, mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS yang merancang inovasi digitalisasi industri bernama Sipeko. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dalam suatu industri, saat komponen pembangkit listrik mengalami kerusakan, menyebabkan alur produksi terhenti dan berdampak kerugian bagi perusahaan.

Menghadapi tantangan tersebut, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merancang sebuah platform yang diberi nama Integrasi Sistem Penentu Jadwal Komponen-komponen pada Power Plant Berbasis Internet of Things (Sipeko).

Adalah Ahmad Haniful Auli dan Ni Putu Indira Melila, mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS yang merancang inovasi digitalisasi industri tersebut.

Dilengkapi CTD, Platform Eksplorasi Minyak Lepas Pantai ARINEE Lebih Aman Digunakan

Platform digital yang mereka ciptakan ditujukan untuk memberi rekomendasi jadwal pemeliharaan serta perawatan suatu komponen dari pembangkit listrik secara otomatis dan realtime.

“Banyak perusahaan pembangkit listrik di Indonesia yang masih menggunakan metode manual dalam menjadwalkan perawatan komponen-komponennya,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Auli itu, Jumat, (18/1/2019).

Menurut Auli, kerugian perusahaan dapat terjadi akibat kurangnya akurasi dalam menjadwalkan perawatan dan pemeliharaan komponen.

“Adanya Sipeko ini, proses pemeliharaan dan perawatan komponen dapat dilakukan lebih cepat dan efisien karena berbasis digital,” tandasnya.

ARINEE Karya Mahasiswa Departemen Teknik Kelautan ITS, Platform Eksplorasi Migas Ramah Lingkungan

Sipeko sendiri bekerja berdasarkan input data berupa jumlah, waktu, dan jenis perbaikan yang pernah dilakukan pada suatu komponen sejak kali pertama dioperasikan.

Adapun input data tersebut diklasifikasikan dalam corrective maintenance, routine maintenance, dan periodic maintenance.

“Corrective artinya perawatan setelah kerusakan, routine artinya pemeliharan rutin, dan periodic artinya perawatan berkala,” jelas mahasiswa asal Ponorogo ini.

Science Techno Park Sudah Diresmikan, Rektor ITS Joni Hermana Harap Bisa Kembangkan Startup

Aulia menambahkan, input data yang diterima selanjutnya akan diolah oleh server menggunakan Weibull Distribution dan Least Square Regression untuk menghasilkan kondisi terkini dari suatu komponen.

“Terdapat lima kategori untuk memetakan kondisi terkini komponen, di antaranya adalah utama, prima, aman, pengecekan, dan penggantian,” tuturnya.

Setelah mengetahui kondisi terkininya, lanjut Auli, platform ini dapat secara otomatis menjadwalkan waktu perbaikan selanjutnya untuk komponen tersebut.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved