Soal Police Line yang Diduga Buat Retakan di Jalan Gubeng, DPRD Jatim: Saya Yakin Polisi Punya SOP
Hamy Wahjunianto mendorong agar stakeholder terkait segera menyelidiki lebih dalam adanya retakan yang muncul di Jalan Gubeng Surabaya.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Hamy Wahjunianto mendorong agar stakeholder terkait segera menyelidiki lebih dalam adanya retakan yang muncul di Jalan Gubeng Surabaya yang baru saja ambles beberapa pekan yang lalu.
Termasuk dugaan munculnya retakan tersebut akibat belum tertutupnya lubang galian basement secara keseluruhan karena ada galian berukuran 5 kali 5 meter yang tidak bisa segera ditutup untuk kepentingan penyelidikan polisi.
"Saya juga dapat informasi seminggu yang lalu memang belum selesai penyelidikannya, tapi kalau kemudian galian yang di police line itu tidak bisa diuruk dan diduga menjadi penyebab retaknya aspal itu kan ya harus dikomunikasikan dengan kepolisian," kata Hamy, Senin (21/1/2019).
• Jalan Raya Gubeng Retak, Anggota DPRD Jatim Minta Penyebab Utama Amblesnya Jalan Segera Dipublish
• Komisi A DPRD Kota Surabaya Desak Pemkot segera Buat Perwali untuk Atur Dana Kelurahan
Hamy Wahjunianto sendiri tidak mau mengkritisi kepolisian karena insiden tersebut, karena menurut Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PKS ini, polisi pasti mempunyai SOP dalam menyelidiki suatu kasus.
"Dan saya rasa tidak mungkin kepolisian itu mempercepat atau memperlambat proses penyelidikan tersebut, saya rasa pasti sesuai SOP-nya," kata Hamy Wahjunianto.
Namun, Hamy Wahjunianto juga mengingatkan agar Balai Besar Jalan Nasional Tim Mitigasi Kelongsoran Jalan Raya Gubeng Surabaya, dan stakeholder terkait untuk benar-benar meneliti adanya retakan tersebut.
• Barang Bukti Galian Tak Kunjung Diambil, Tim Mitigasi Sebut Bisa Timbulkan Keretakan Jalan Gubeng
• Terkait Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Tim Mitigasi Kelongsoran: Butuh Dua Tahun Stabilisasi Tanah
"Apakah betul karena hanya galian yang belum ditutup itu, ataukah ada penyebab yang lain, harus ada penjelasan ilmiahnya, jangan pakek feeling saja, tapi kalau memang secara ilmiah memang betul karena galian itu, ya segera diproses dan dikonsultasikan dengan pihak terkait," ucapnya.
Lebih lanjut, dalam kasus amblesnya Jalan Gubeng Surabaya ini menimbulkan dilema pada pemerintah.
"Satu sisi harus segera diperbaiki untuk kepentingan transportasi masyarakat banyak, tapi satu sisi kita ini belum yakin dengan kesigapan teknologi kita, apakah kira-kira dengan cepatnya perbaikan jalan itu bisa menjamin keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan, karena kejadian ini kan langka di Surabaya," kata Hamy Wahjunianto.