Sebulan Terakhir, 58 Warga Sidoarjo Terserang Demam Berdarah
Kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Sidoarjo ternyata cukup tinggi. Dalam satu bulan terakhir saja, terhitung ada sekitar 58 warga Kota Delta
Penulis: M Taufik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Kasus demam berdarah (DB) di Kabupaten Sidoarjo ternyata cukup tinggi. Dalam satu bulan terakhir saja, terhitung ada sekitar 58 warga Kota Delta yang terserang DB.
Menurut Kabid Pencacahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sidoarjo, M Athoillah, angka tersebut diketahui setelah dilakukan identifikasi.
"Sebenarnya laporan terkait DB lebih banyak. Tapi setelah dilakukan identifikasi, jumlahnya ada sekitar 58 kasus sejak Januari," katanya kepada Tribunjatim.com, Rabu (6/2/2019).
Dijelaskan dia, kasus demam berdarah di Sidoarjo berhasil teridentifikasi berdasarkan Penyelidikan Epidemiologi (PE) yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit secara detail.
Diketahui, warga yang terserang juga merata.
"Penderitanya hampir menyeluruh. Mulai dari usia anak-anak, remaja hingga dewasa," urainya.
• Kasus Demam Berdarah Meningkat, Dinkes Situbondo Jadikan Wabah DBD sebagai Kejadian Luar Biasa
• DPRD Surabaya Belum Sepakat Soal Pembangunan LRT di Surabaya
Dari jumlah kasus DB yang ada, penderita usia balita yakni 1-5 tahun berjumlah 6 kasus, usia 6 hingga 14 tahun berjumlah 26 kasus dan usia 15 sampai 50 tahun berjumlah 26 kasus. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan jumlah kasus DBD pada Januari 2018 lalu.
Selain curah hujan yang tinggi, ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya nyamuk malaria hingga menyebabkan kasus DB di Sidoarjo meningkat.
Seperti air penampungan yang kotor, genangan yang dasarnya bukan dari tanah, bak mandi, kolam ikan, tong bekas, dan kaleng yang tak tertutup.
"Ditempat-tempat itulah nyamuk Aedes aegepty berkembang," terangnya kepada Tribunjatim.com.
Sementara, Direktur RSUD Sidoarjo, dokter Atok Irawan mengungkapkan bahwa hingga saat ini jumlah penderita DB yang masih dirawat inap berjumlah 29 orang.
Jumlah itu rinciannya, ada 25 orang masuk dalam daftar dewasa, dan sisanya penderita kalangan anak-anak.
"Itu jumlah hari ini, karena sebagian besar sudah ada yang pulang," kata Atok Irawan kepada Tribunjatim.com.
Untuk mengantisipasi agar korban demam berdarah tidak semakin banyak, gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) menjadi solusi utama.
Gerakan itu bisa dilakukan masing-masing keluarga untuk menghindari merebaknya demam berdarah. Utamanya ketika musim hujan seperti sekarang ini.