Disbudpar Jatim Periksa Hilangnya Nisan Makam Menak Sopal Trenggalek, Diduga karena Keyakinan Mistis
Tim dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur memeriksa makam leluhur Kabupaten Trenggalek, Ki Ageng Menak Sopal.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Tim dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur memeriksa makam leluhur Kabupaten Trenggalek, Ki Ageng Menak Sopal, di Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek, Trenggalek, Kamis (7/2/2019).
Tim ini menindaklanjuti laporan hilangnya batu nisan di makam bersejarah ini, serta pohon jenar.
Kabid Cagar Budaya dan Sejarah, Disbudpar Jatim, Endang Prasanti mengatakan, sebenarnya batu nisan makam itu tidak punya nilai jual.
• Madu Lanceng Asal Dusun Banyon Trenggalek, Dipercaya Bisa Sembuhkan Sakit Lambung hingga Paru-Paru
Karena itu, Endang meyakini hilangnya batu nisan itu terkait kepercayaan mistis tertentu.
Misalnya, karena menganggap leluhur dulu punya kekuatan, maka kekuatan itu bisa diambil lewat nisannya.
“Saya yakin bukan untuk dijual, tapi terkait keyakinan mistis di dalamnya. Saya berharap ini menjadi momentum, agar masyarakat Trenggalek menjaga peninggalan arkeolog di wilayahnya,” ujar Endang.
Lanjut Endang, musuh utama pelestarian cagar budaya bukanlah nilai rupiahnya.
• KPU Tulungagung Gelar Bimtek Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2019
• Ramalan Zodiak Jumat 8 Februari 2019: Gemini Religius, Pisces Bahagia, Leo Bertemu Orang Baru
Namun sikap tidak bijak, sehingga terjadi pemujaan benda-benda cagar budaya.
Akibatnya, kepercayaan animisme dan dinamisme kembali muncul.
Endang mengatakan, pelestarian cagar budaya sebenarnya untuk menjaga warisan pemikiran para leluhur terdahulu.
"Misalnya dalam konteks Menak Sopal, beliau bisa mengubah daerah yang tandus menjadi wilayah pertanian. Dam Bagong, peninggalannya pun terpelihara hingga sekarang," kata Endang.
• Jenazah Pesepak Bola Emiliano Sala Ditemukan di Reruntuhan Pesawat Piper Malibu
• Menteri Susi Pudjiastuti Minta Kolam Buatan Pelabuhan PPN Prigi Trenggalek Dibongkar
“Kita bukan memelihara dan memuja bentuk fisiknya. Tapi nilai-nilai yang ditumbuhkan nenek moyang kita dulu,” lanjut Endang.
Terkait nisan yang hilang, menurut Endang tidak perlu diganti dengan replika.
Sebab penggantian replika justru berpotensi membelokkan sejarah.
Hanya saja, perlu ditulis dan dicatat, bahwa nisan tersebut pernah dicuri.
• Kerugian Akibat Kebakaran SMKN Ngasem Kediri Ditaksir Mencapai Rp 100 Juta
• Minhyuk BTOB Wamil, Ini 12 Pesona Huta yang Bikin Fans Tak Bisa Berpaling