Ning Lucy Puji Kader Jumantik Bentukan Wali Kota Tri Rismaharini yang Terbukti Turunkan Angka DBD
Langkah Tri Rismaharini dalam mengantisipasi Demam Berdarah Dengue (DBD) mendapatkan apresiasi dari Anggota Komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Langkah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam mengantisipasi Demam Berdarah Dengue (DBD) mendapatkan apresiasi dari Anggota Komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari.
Lucy Kurniasari menilai, langkah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melibatkan 5.116 kader Bumantik, Rumantik (Guru Pemantau Jentik), Wamantik (Siswa Pemantau Jentik), dan LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) yang juga dibantu pihak kecamatan tersebut berhasil.
"Angka DBD di Surabaya memang turun. Ini semua berkat kerja keras Bu Wali yang menggalakkan kader Jumantik. Kami dari Komisi IX patut mengapresiasi, karena tren penyakit DBD menurun dibandingkan daerah lain," ujar Ning Lucy, sapaan akrab Lucy Kurniasari, Selasa (12/2/2019).
• Rawan Perpecahan di Tahun Politik, Ning Lucy Ingatkan Pentingnya Pengamalan Sila Ketiga Pancasila
• Kasus DBD Tinggi, DPW Nasdem Jatim Lakukan Fogging Gratis di Bojonegoro
Caleg DPR RI Dapil Jatim I Surabaya-Sidoarjo ini juga mengaku bangga memiliki Wali Kota Tri Rismaharini yang telah berhasil membangun Kota Surabaya dengan menggalakkan pembangunan fisik kota, juga membangun sumber daya manusia (SDM).
Hal tersebut kata Lucy Kurniasari, dibuktikan dengan telah dibentuknya kader Jumantik di setiap kampung-kampung.
"Apalagi, program gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang telah dilakukan selama bertahun-tahun. Dalam pemberantasan itu setiap masyarakat selalu diikutkan langsung melalui kader-kader PSN yang tersebar mulai dari tingkat RT sampai kecamatan," jelasnya.
• Usai Juarai Piala Soeratin 2019, Persebaya U-17 Terima Hadiah dari Pemkot Surabaya
• Hasil Timnas U-22 Vs Madura United, Gol Marinus Wanewar Selamatkan Timmas U-22
Langkah antisipasi ini guna mewujudkan Surabaya bebas demam berdarah dan untuk memastikan penyakit yang disebabkan nyamuk itu bisa lenyap sepenuhnya.
Untuk mewujudkan hal itu, caleg dari Partai Demokrat ini mengingatkan agar di lingkungan sekolah jangan sampai luput dari perhatian kader Jumantik, mengingat usia anak-anak memang sangat rentan terserang DBD.
"Di sekolah juga perlu diwaspadai dengan cara mengecek semua kondisi bak mandi sekolah, sampah jangan sampai berlama-lama nandon, serta hal lainnya yang dapat menimbulkan jentik-jentik nyamuk," ucapnya.
• Singgasana Hotel Surabaya Luncurkan Dessert Pinky Manis, Spesial untuk Hari Valentine
Untuk diketahui, kasus DBD di Jawa Timur mendapatkan perhatian khusus dari para stakeholder karena angka kasus yang cukup tinggi.
Per tanggal 5 Februari 2019 ini, data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim ada sebanyak 3.827 kasus kasus DBD.
Angka kasus tersebut meningkat 138 kasus dari Januari sebanyak 3.689 kasus dengan total kematian 56 orang.
Yuk Follow Instagram TribunJatim.com:
