Negosiasi Buntu, Gedung Hi-tech Mall Tetap Dikosongkan 1 April, Para Pedagang Janji Bakal Demo Lagi
Negosiasi Buntu, Gedung Hi-tech Tetap Dikosongkan 1 April, Para Pedagang Janji Bakal Demo Lagi.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Negosiasi antara Paguyuban Pedagang Hi-Tech Mall dengan Pemkot Surabaya, yang berharap pengosongan gedung dibatalkan, tampaknya menemui jalan buntu.
Siang tadi beberapa perwakilan Paguyuban Pedagang Hi-Tech Mall bertemu langsung pihak pemkot yang diwakili oleh Henry P. Simanjuntak, Kepala Bidang Penanganan Strategis, Badan Kesatuan Bangsa, Politik (Bakesbangpol) dan perwakilan Petugas Dinas Pertanahan Kota Surabaya.
• Hitech Mall Jadi Mal UKM dan Gedung Seni, Pedagang Hitech Mal Ajukan Petisi ke Pemkot
• Temui Pedagang Hi-tech Mall yang Unjuk Rasa, Pemkot Surabaya Tegaskan 1 April Sudah Harus Kosong
Dalam negosiasi yang berlangsung selama satu jam di ruang pertemuan Balai Kota Surabaya itu, keinginan perwakilan paguyuban untuk tetap diperbolehkan menempati Gedung Hi-Tech dan berjualan disana, tampaknya tak bisa lagi diakomodasi.
Pasalnya, Henry tak bisa sembarangan memberikan respon atas tiap tuntutan yang disampaikan negosiator paguyuban, dan hanya bisa mempertegas kembali perjanjian hukum sewa PT Sasana Boga yang akan berakhir 31 Maret 2019.
• Pemkot Surabaya akan Bangun Lapangan Sepak Bola Lagi, Lengkap dengan Peralatannya
Lalu, sehari setelahnya tepat tanggal 1 April 2019 gedung akan diserahterimakan pada Pemkot Surabaya.
Mendengar hasil negosiasi itu, Yanto Sugiharto Koordinator Aksi Paguyuban Pedagang Hi-tech Surabaya mengaku tidak bergeming.
Ia tetap bersikukuh untuk tetap diperbolehkan berdagang di dalamnya.
Pasalnya ada sekitar 200 lebih pedagang dan yang menggantungkan hidupnya berjualan di gedung tersebut.
Kendati selama ini fasilitas berjualan di dalam gedung terbilang tak memadai, ia sudah bersyukur bisa berjualan di gedung yang sudah dikenal sebagai ikon barang IT terbesar di Surabaya.
"Tuntutan kami cuma satu, kami mohon terus pada Bu Risma biarkan kami berjualan di sana," katanya pada TribunJatim.com, Senin (18/2/2019).
Setelah mengetahui hasil negosiasi tak sesuai dengan yang diharapkan, Yanto mengaku akan lakukan aksi lanjutan dengan jumlah massa aksi yang lebih banyak dari hari ini.
"Kami akan demo kesini lagi, ke pengelola atau demo di dalam pemkot," lanjutnya.
Sejak pagi sekitar 600 massa aksi yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Paguyuban Pedagang Hi-Tech melakukan aksi long march dari Gedung Hi-tech Jalan Kusuma Bangsa No.116-118, Tambaksari, menuju Jalan Sedap Malam.
Sesampainya di Jalan Sedap Malam, massa mulai mengatur formasinya dengan berbaris rapi di depan Balai Kota Surabaya.
Massa aksi melakukan orasi dan memampangkan spanduk protes perihal pengosongan Gedung Hi-tech.
Tak ketinggalan sebuah kelompok musisi jalanan Musik Angklung juga dilibatkan sebagai pelengkap aksi siang itu.