Ahmad Erani Yustika Sebut Pondok Pesantren Mampu Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Ahmad Erani Yustika mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren punya peranan yang besar mendorong pertumbuhan ekononomi
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Ahmad Erani Yustika mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren mempunyai peranan yang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pondok pesantren ini memang lembaga pendidikan, tapi mempunyai peran penting untuk meningkatkan kualitas SDM, baik yang ada di pondok tersebut maupun dilingkungannya di desa dan di sekitar pesantren," kata Ahmad Erani, saat menjadi narasumber pada acara Seminar 'Kemajuan Pembangunan dan Tantangannya' di Hotel Alana Surabaya di Jalan Ketintang Baru I, Kamis (21/2/2019).
Menurut Erani, Pondok Pesantren mempunyai modal yang lebih dari cukup untuk memberdayakan santrinya dan penduduk yang ada di sekitarnya karena memiliki jejaring yang luas.
• Tingkatkan Ekspor Ekonomi Kreatif, Bekraf Indonesia Usulkan Regulasi Insentif Ekspor untuk Retail
"Ponpes ini mempunyai alumni yang tersebar di seluruh Indonesia dan itu modal yang penting untuk menggerakkan jaringan ekonomi," kata Ahmad Erani.
Pondok Pesantren juga dianggap Ahmad Erani mempunyai modal sosial berupa gotong royong yang juga merupakan komponen penting untuk menggerakkan ekonomi.
"Mereka mengusung nilai-nilai spiritualitas dan pentingnya solidaritas sosial serta berjuang untuk kemaslahatan umat. Ini yang membuat praktik-praktik distribusi ekonomi itu lebih mudah dikerjakan," ucap Ahmad Erani.
• Masalah Minimnya Anggaran Membangun Mode Transportasi MRT, Menhub RI Minta Libatkan Pihak Swasta
Pemerintah sendiri lanjutnya juga mendorong penguatan ekonomi di pesantren dengan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) melalui Kementerian Tenaga Kerja.
Tahun ini pemerintah menargetkan 1000 pembangunan BLK sedangkan tahun depan Presiden Jokowi menargetkan pembangunan 3000 BLK.