Hindari Perilaku Tak Wajar di Sekolah, Seluruh SD dan SMP di Kota Malang Akan Dipasang CCTV
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, seluruh SD dan SMP yang ada di Kota Malang akan dipasang CCTV.
Penulis: Benni Indo | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN – Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, seluruh SD dan SMP yang ada di Kota Malang akan dipasang CCTV.
Pemasangan CCTV itu bertujuan untuk menghindari perilaku yang tidak sewajarnya di sekolah.
Bung Edi, sapaan akrabnya tidak ingin kasus seperti di SDN Kauman 3 terulang kembali.
Ia juga mengimbau agar orangtua bisa terbuka atau bercerita kepada pihak sekolah jika anaknya mengalami pelecehan.
• Jelang Pemilu 2019, KPU Kota Malang Mulai Distribusikan Kotak dan Bilik Suara ke Kecamatan
• Banyak Siswa yang Tak Daftar SNMPTN, Alasannya Peringkat Sekolah Rendah Hingga Adanya Kebijakan Baru
“Setelah kami pelajari dengan seksama, dan melakukan rapat koordinasi, serta melihat satu kondisi di lingkungan pendidikan, maka kami punya agenda memasang CCTV di masing-masing sekolah. Tentunya di bawah tanggungjawab Pemkot Malang yaitu SD dan SMP. Kami juga sarankan agar SMA memasang CCTV,” ujar Edi, Kamis (21/2/2019).
CCTV akan di pasang di sudut-sudut sekolah.
Namun Edi menyerahkan sepenuhnya kewenangan pemasangan CCTV kepada pihak sekolah.
Pasalnya, pihak sekolahlah yang mengetahui lingkungan sekolahnya.
“Pokoknya di sudut yang diprediksi rawan agar kejadian yang tidak diinginkan tidak terulang kembali. Tentu, pihak sekolah serta komite akan bersama-sama berembug menempatkan CCTV paling tepat sehingga dijamin murid aman dan orangtua tidak khawatir,” jelasnya.
• Lakukan Sidak Jalan Rusak di Lowokwaru, Wali Kota Malang Sutiaji Beri Instruksi Perbaikan Cepat
• Gelontorkan Dana BOS Rp 900 M untuk SMA/SMK Swasta Jatim, Emil Dardak: Kalau Sekolah Negeri Gratis
Di sisi lain, Pemkot Malang juga akan menghadirkan psikiater yang akan mendampingi para korban.
Oleh sebab itu, orangtua yang anaknya menjadi korban dihimbu untuk memberitahukan kepada sekolah.
“Dan kami himbau, kepada orangtua atau murid yang merasa pernah mengalami hal serupa bisa menyampaikan. Secara informasi dulu, supaya tidak terulang lagi,” katanya.
Kasus pelecehan seksual yang terjadi di SDN Kauman 3 membuat Edi menaruh prihatin.
Menurutnya, tidak seharusnya seorang guru melakukan hal yang tidak beretika kepada muridnya sendiri.
"Saya kira ini adalah sebuah kejadian yang memprihatinkan dan memalukan. Legislatif perlu memberikan dukungan melalui pembuatan regulasi," ujar Bung Edi.