Tanggul Jebol, Banjir Tahunan Bengawan Solo dan Sungai Kali Lamong Kembali Genangi Wilayah Gresik
Banjir Kali Lamong kembali menyapa masyarakat di Desa Morowudi Kecamatan Cerme, Gresik.
Penulis: Sugiyono | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Banjir Kali Lamong kembali menyapa masyarakat di Desa Morowudi Kecamatan Cerme, Gresik.
Dampaknya, Jalan Raya Morowudi tergenang air dan mengakibatkan kemacetan dan lahan pertanian ikut terendam.
Banjir luapan Kali Lamong yang terjadi setiap tahun di musim hujan, sulit diatasi oleh masyarakat sekitar dan Pemerintah Daerah, sehingga warga terus berlangganan banjir.
Daerah di wilayah Kecamatan Cerme yang dilanda banjir Kali Lamong yaitu beberapa pemukiman warga Desa Morowudi dan Desa Dungus.
"Di Desa Dungus yang terendam banjir ada lahan pertanian dan beberapa pemukiman warga," kata Ali, warga yang melintas di Desa Dungus.
• Video Viral Penyelamatan Korban Banjir di Tol Ngawi, Semua Berkat yang Dilakukan Anak Pengguna Tol
• Antisipasi Banjir dan Tanah Longsor di Musim Hujan, BPBD Pamekasan Siagakan Sarana Hingga Prasarana
Selain itu, banjir juga melanda di Desa Mojopuro Wetan Kecamatan Bungah diakibatkan tanggul di tepi Sungai Bengawan Solo jebol.
Untuk menutup tanggul tersebut, anggota Social Emergency Response Nahdlatul Ulama (SER-NU) Kabupaten Gresik ikut gotong royong menutup tanggul.
"Tadi malam anggota SERNU Kabupaten Gresik ikut membantu masyarakat menutup tanggul di tepi Bengawan Solo yang jebol di desa Mojopuro Wetan Kecamatan Bungah," kata Abdul Basid Ketua SERNU Kabupaten Gresik.
Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Gresik Tarso belum memberikan penjelasan terkait jumlah data rumah dan lahan pertanian yang terendam banjir Sungai Kali Lamong dan Sungai Bengawan Solo.
Sebelumnya, saat hujan lebat juga mengakibatkan banjir di Desa Lowayu Kecamatan Dukun yang kampung halaman Bupati Gresik Sambari Halim Radianto.
Akibat banjir tersebut jalan desa sempat tergenang sedalam lutut orang dewasa. Sehingga pengendara kendaraan sangat terganggu.