Kilas Balik
SBY Buru-buru Minta Maaf Gara-gara 1 Ucapan Anak Menteri Perempuannya, Sang Presiden Sulit Lupakan
Gara-gara 1 kalimat anak menteri perempuannya, SBY sampai buru-buru minta maaf. Apa kesalahan yang dilakukannya?
Penulis: Januar AS | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan satu di antara Presiden Republik Indonesia yang memiliki lebih satu dari kabinet.
Sebab, SBY memimpin Indonesia dua periode.
Periode pertama terjadi pada tahun 2004 hingga 2009.
Pada periode pertama SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai wakil presiden.
Biodata Aditya Trihatmanto, Anak Bambang Trihatmodjo yang Nikahi Bos Kosmetik, Nyaris Tak Terekspos!
Rincian Operasi Plastik Lucinta Luna yang Habiskan Uang Warisan Rp 1 M, Video Pengakuannya Trending!
• SBY Bocorkan Surat yang Diterima Ibunya, Isinya Tidak Pantas & Buat Sang Ibu Sakit Berhari-hari
• SBY Bandingkan 2 Wapresnya, Kondisi Hubungan dengan Jusuf Kalla yang Nyapres di 2009 Terbongkar
Lalu SBY kembali memimpin pada periode kedua, yaitu pada tahun 2009-2014, yang kala itu dia didampingi oleh Wakil Presiden Boediono.
Di antara kabinet yang dibentuk SBY adalah Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I, dan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, atau yang lebih dikenal sebagai KIB I dan KIB II.
SBY memiliki dua kabinet karena memimpin Indonesia selama dua periode.
Periode pertama SBY dimulai dari tahun 2004 hingga 2009.
• SBY Bocorkan SMS Kemarahan Orang yang Tak Dipilihnya Jadi Menteri, Ani Yudhoyono Ungkap Sebabnya
• Cerita SBY Bocorkan SMS Seseorang yang Ingin Menghantamnya, Padahal Selama ini Terlihat Mendukung
Saat itu SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai wakil presiden.
Lalu pada periode kedua SBY berpasangan dengan Boediono sebagai wakil presiden.
Saat menjadi presiden, SBY juga memasukkan sejumlah perempuan sebagai menteri di kabinetnya.
Terkait para menteri perempuan di kabinetnya, SBY pun memiliki sejumlah cerita.
• Pengakuan SBY Bongkar Negara yang Tak Mau Jual Tank ke Indonesia: Jangan Beli ke Negara yang Gaduh
• Cerita Host Asal Jepang Minder Tahu Sosok Asli Reino Barack, Kaget Saat Tahu Pekerjaan dan Bisnisnya
Seperti yang ditulisnya dalam bukunya yang berjudul "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas tahun 2014 lalu.
Dalam buku itu, SBY mengaku dia pernah meminta maaf kepada anak seorang menteri perempuan di eranya.
Saat itu, SBY tiba-tiba saja meminta seorang menteri perempuan untuk bertemu dirinya.
Pertemuan antara SBY dan menteri tersebut dilakukan pada hari Minggu.
• Reaksi SBY Saat Tahu Ada Negara yang Enggan Jual Tank ke Indonesia: Mereka Tidak Paham Indonesia
• SBY Ungkap Sebab Sebenarnya Ibas Sering Pakai Lengan Panjang, Kabar Ada Tato di Lengan Terjawab
SBY mengungkapkan, dia hanya membutuhkan waktu antara 1 hingga 2 jam untuk bertemu dengan menteri tersebut, bersama tiga menteri jajaran perekonomian lainnya.
"Pasalnya, ada kegiatan penting di bidang perekonomian yang akan diacarakan pada hari Seninnya," tulis SBY.
Selain itu, SBY juga bermaksud memberikan arahan, dan instruksinya.
Sesuai rencana, pertemuan pada hari Minggu tersebut berjalan baik, dan berjalan hanya sekitar satu jam.
• Pengakuan SBY Soal Sosok Sahabat yang Justru Menyerangnya, Ternyata Mengincar Posisi Wapres Boediono
• Puspenerbal Punya Ruang VIP di Terminal 1 Bandara Juanda, Ada Mini Bar, TV dan Foto Sejarah Bandara
Meski demikian, beberapa hari kemudian, menteri perempuan tersebut menyampaikan ucapan putrinya kepada SBY.
Perkataan sang anak itu disampaikan menteri kepada SBY di saat waktu senggang.
"Mama, apakah Pak Presiden tidak punya anak?" tulis SBY menirukan pertanyaan anak tersebut.
Mendengar pertanyaan tersebut, SBY bukannya marah, justru bereaksi lain.
• Izin Ahmad Dhani Hadiri Konser Tak Dijawab Pengadilan Tinggi Jakarta, Kuasa Hukum: Tak Masalah
• Tiga Tim Liga 1 Resmi Tersingkir dari Piala Presiden 2019, Satu di Antaranya Persib Bandung
"Barangkali yang dimaksudkan oleh putri menteri tadi mengapa ibundanya diajak rapat pada hari Minggu. Padahal, hari libur itu adalah hari mereka.
Mungkin karena mamanya ikut rapat, rencana liburnya jadi agak kacau. Sehingga ia merasa harus melakukan protes," terang SBY.
Tidak hanya itu, kemudian SBY minta maaf pada anak menteri perempuan di kabinetnya tersebut.
"Saya tidak tahu apa jawaban menteri tadi kepada putrinya. Tetapi, yang jelas, saya berpesan untuk disampaikan permintaan maaf saya," kata SBY.
• Diisukan Move On dengan Pengusaha Kaya, Luna Maya Bongkar Fakta Hubungannya dengan Faisal Nasimuddin
• Persib Bandung Dipastikan Tersingkir di Piala Presiden, Miljan Radovic Ungkap Punya Rencana Baru
Reaksi SBY Saat Tahu Ada Negara yang Enggan Jual Tank ke Indonesia: Mereka Tidak Paham Indonesia
Selama 10 tahun di bawah kepemimpinan SBY, Indonesia tentunya juga banyak berhubungan dengan negara lain, atau dunia internasional.
SBY pun memiliki sejumlah cerita terkait interaksinya dengan negara lain.
Itu seperti yang disampaikannya dalam buku "SBY Punya Cerita" terbitan Kompas tahun 2014 lalu.
SBY memberikan pengakuan saat Indonesia akan membeli sejumlah kendaraan dari berbagai negara.
Satu di antaranya adalah tank Leopard.
Menurut SBY, tujuan pembelian itu adalah untuk memodernisasi, dan menambah alutsista TNI.
Meski demikian, niatan Indonesia untuk membeli kendaraan tersebut justru diributkan di Eropa.
Khususnya, mereka yang meributkan adalah anggota parlemen, dan para simpatisan gerakan separatisme.
Hal itu diketahui SBY dari seorang pejabat di jajaran Kementerian Pertahanan dan TNI.
"Bapak, ada negara yang kelihatannya berat untuk menjual tank Leopard," lapor Purnomo Yusgiantoro yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Mendapatkan laporan itu, SBY pun menanyakan alasannya kepada Purnomo Yusgiantoro.
"Ya, takut melanggar HAM. Tapi ada negara lain yang pada prinsipnya ok," jawab Purnomo Yusgiantoro.
SBY kemudian menanyakan negara mana saja yang mau menjual, dan negara mana yang tidak mau menjual.
"Belanda tidak mau jual tank Leopard. Jerman mau. Kemudian Amerika siap hibahkan F-16 dan jual helikopter serang Apache. Australia siap hibahkan pesawat C-130 Hercules," terang Purnomo Yusgiantoro.
Mengetahui jawaban Purnomo Yusgiantoro, SBY pun langsung bereaksi.
"Baik. Jangan beli ke negara yang gaduh. Masih banyak yang mengerti bahwa Indonesia tidak ada niat untuk menjadi negara pelanggar HAM. Mereka tidak paham Indonesia era kini. Kita pun, kalau di dalam negeri mampu bikin sendiri kita beli produksi dalam negeri. Itu kan uang kita," jawab SBY saat itu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/kolase-siluet-perempuan-dan-sby.jpg)