Bupati Madiun Ungkap Penyebab Banjir ke Menteri Pendidikan, Sebut Kesalahan Warga dan Bahas Sampah
Di hadapan Menteri Pendidikan, Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, mengatakan banjir di Kabupaten Madiun karena kurang sadar lingkungan.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Di hadapan Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy, Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, mengatakan bahwa banjir di Kabupaten Madiun disebabkan kurangnya kesadaran manusia dalam menjaga lingkungan.
Di antaranya, perilaku membuang sampah sembarangan.
"Penyebabnya kita sendiri, ketidakdisiplinan, permasalahan sampah, permasalahan rasa memiliki terhadap aset kabupaten, aset nasional masih kurang. Jadi ketika tidak rasa memilii, ketika ada tanggul bocor sedikit, dibiarkan, akhirnya jebol," kata bupati yang akran disapa, Kaji Mbing, Senin (11/3/2019) pagi.
Pagi ini, Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy meninjau sejumlah sekolah yang terdampak banjir di Kabupaten Madiun, pada Rabu (6/3/2019) dini hari.
• Banjir Bandang Madiun Sebabkan 36 Sekolah dan Ratusan Siswa Terdampak
• Banjir di Wilayah Jawa Timur Mulai Surut, BPBD Masih Bersiaga di Madiun dan Ngawi
Kaji Mbing menyimpulkan penyebab banjir di Kabupaten Madiun, dikarenakan curah hujan yang tinggi dan sampah menumpuk setelah melakukan penelusuran sungai.
Pada Sabtu (9/3/2019) lalu, Kaji Mbing bersama BNPB melakukan penelusuran mulai dari hulu di Desa Klumutan, Kecamatan Saradan hingga hilir di Pintu Dua Belas Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo.
"Kemarin Sabtu (9/3/2019) saya bersama BNPB melakukan penelusuran sungai. Kalau menggantungkan pemerintah, setiap tahun dilakukan normalisasi, tetap sama saja. Makanya perlu kesadaran dari masyarakat untuk menjaga lingkungan," kata Kaji Mbing.
Oleh sebab itu, melalui Kementrian Pendidikan, Kaji Mbing berharap, agar pentingnya menjaga lingkungan dan rasa memiliki terhadap aset nasional mulai ditanamkan kepada anak-anak sekolah sejak dini.