Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berbekal Komitmen, Iqyu Widya Kandi Berhasil Menjadi Wisudawan Berprestasi Universitas Airlangga

Rasa kasih sayang dan tanggung jawab pada orang tua telah mengantarkan Iqyu Widya Kandi menjadi wisudawan berprestasi wisuda Universitas Airlanga.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Melia Luthfi Husnika
ISTIMEWA
Iqyu Widya Kandi mahasiswa yang mnejadi wisudawan berprestasi Universitas Airlangga 

TIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rasa kasih sayang dan tanggung jawab pada orang tua telah mengantarkan Iqyu Widya Kandi pada prestasinya sebagai wisudawan berprestasi dalam wisuda Universitas Airlangga (Unair) periode Maret 2019.

Wisudawan Fakultas Perikanan dan Kelautan Unair ini mengungkapkan Menurutnya, ketika berkuliah artinya ia harus berani berkomitmen untuk lulus. Meskipun pasti ada saja hambatan didalam perjalanannya.

“Ketika saya sangat jenuh,saya memikirkan bagaimana nasib orang tua saya yang bekerja keras untuk menguliahkan saya," kenang gadis yang akrab disama Iqyu ini.

Meskipun berhasil lulus 3,5 tahun dengan IPK cumlaude, wisudawan kelahiran Pacitan tersebut pernah salah persepsi tentang kuliah.

Kembali ke Kampus, Piyu Padi Hadir di Wisuda Unair, Nyanyikan Lagu Sobat dan Mahadewi

Gelar Wisuda ke 61, ITN Malang Terapkan Sistem Pembelajaran Tuntas

la kira kuliah merupakan hal yang mudah seperti yang ada di televisi. Namun, tenyata ia justru mendapat banyak tugas kuliah baik secara online maupun offline di awal perkuliahan.

"Ada statement bahwa kuliah enak cuma di ftv doang, ya saya sangat setuju sekali, apalagi saat proses pengerjaan skripsi, sangat jauh berbeda dengan ftv," ujarnya.

Menjadi Asisten Dosen mata kuliah Mikrobiologi dan berhasil memperoleh 2 beasiswa selama berkuliah, menjadi pemacu semangat Iqyu dalam menuntaskan kuliahnya.

“Menjadi wisudawan terbaik adalah prestasi terbaik saya,awalnya saya tidak terlalu memikirkan bagaimana IPK saya, mimpi yang saya pikir hanya sebatas mimpi anak kuliahan kemudian diijabah oleh Allah ," imbuhnya.

Selain aktif membantu dosen dalam mata kuliah Mikrobiologi, sulung dari dua bersaudara tersebut juga aktif mengikuti organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pendidikan dan juga bekerja sebagai tenaga bimbingan belajar.

Karena menurutnya selama kuliah hams perbanyak pengalaman atau wawasan, tidak hanya dibidang akademik saja.

"Masa skripsi itu paling berat, saya harus melakukan revisi pada dosen pembimbing ketika yang lain sedang liburan, dan juga harus bimbingan, di saat yang lain sedang tidur-tiduran,"kenangnya.

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved